Mentan RI dan Wagub Kalteng Kunjungi Kawasan Food Estate

KUALA KAPUAS, inikalteng.com – Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo, melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Food Estate Kalteng. Kunjungan kerja Mentan RI tersebut, dalam rangka percepatan tanam lahan ekstensifikasi Food Estate, di Desa Bentuk Jaya A5, Dadahup, Kabupaten Kapuas.

Wagub Kalteng di sela-sela mendampingi kunjungan Mentan RI, Sabtu (26/11/2022), mengatakan, kedaulatan pangan harus dimulai dari swasembada pangan, yang secara bertahap diikuti dengan peningkatan nilai tambah usaha pertanian secara luas, untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Upaya pencapaian swasembada dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu dengan peningkatan indeks pertanaman, provitas sawah-sawah eksisting, dan penambahan luas baku lahan sawah. Peningkatan produksi padi melalui ekstensifikasi lahan sawah (perluasan sawah) di Kalimantan Tengah masih dimungkinkan, karena potensi lahan yang sesuai untuk perluasan lahan sawah masih cukup luas,” ucapnya.

Baca Juga :  Forum Bela Negara Kota Palangka Raya Bagikan Masker

Edy Pratowo, menambahkan, Pemprov Kalteng menyambut baik dukungan Pemerintah pusat untuk menjadikan Provinsi Kalteng Lumbung Pangan Nasional melalui program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan.

“Pada 2020 yang lalu kita telah menyelesaikan intensifikasi lahan seluas 30.000 Ha di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau. Pada 2021 dilanjutkan dengan ekstensifikasi seluas 16.643 Ha dan intensifikasi seluas sekitar 14.135 Ha. Sedangkan di 2022 ini dilaksanakan di Kabupaten Kapuas untuk kegiatan intensifikasi seluas 502 Ha dan kegiatan ektensifikasi seluas 1.175,63 Ha,” sebutnya.

Baca Juga :  MUI Kapuas Serahkan Enam Unit Kendaraan Operasional Kecamatan

Lebih lanjut Wagub, mengungkapkan, perjalanan pengembangan Kawasan Food Estate di Kalteng bukanlah seperti membalik telapak tangan. Perlu proses panjang untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi lumbung pangan. Untuk itu, dia mengharapkan dukungan dari seluruh kementerian, agar dapat bersama-sama mewujudkannya.

Sementara itu, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo, menyatakan bahwa lahan yang ada di Dadahup memiliki keasaman atau tingkat pH yang sangat rendah, sehingga menyebabkan produktivitas padi yang tidak terlalu tinggi.

“Hal ini lagi kita benahi, dan agenda ini harus tetap berlanjut. Kita tidak bisa melihat hasilnya dalam satu dua tahun ini, tetapi masa depan lah yang harus kita persiapkan, untuk ketahanan pangan Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :  Jumlah ODP dan PDP di Kalteng Meningkat

Dia menyebut, lahan yang digunakan tidak termasuk dalam lahan rawa gambut yang dilindungi. “Lahan di sini debit airnya naik turun tergantung cuaca, dan itu sangat dinamis sekali. Kita baru belajar satu dua tahun dan hasilnya cukup bagus. Oleh karena itu kita harapkan lahan ini tidak hanya ditanam padi dan jagung saja, tetapi juga kelapa dan buah-buahan lainnya,” jelasnya.

Di akhir penjelasannya, Mentan mengungkapkan bahwa Food Estate  bukanlah proyek yang memiliki target, tetapi budidaya yang berproses dalam jangka waktu yang lama. (ka/red2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA