Mulai 1 Januari 2022, Gubernur Kalteng Hentikan Pengiriman Bauksit

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) di Kalteng, tetapi belum menyejahterakan rakyatnya, menjadi perhatian serius Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran. Karenanya, H Sugianto Sabran memutuskan untuk menghentikan pengiriman bauksit keluar Kalteng, mulai 1 Januari 2022.

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Minggu (14/11/2021), menuturkan, hilirisasi merupakan salah satu fokus dalam optimalisasi pengelolaan SDA, agar SDA di Kalteng dapat ditingkatkan nilai gunanya sebelum dipasarkan keluar, dan mampu menyerap tenaga kerja.

“Hilirisasi yang dicita-citakan adalah untuk menyejahterakan masyarakat Kalimantan Tengah, bukan untuk menyejahterakan segelintir orang saja, dan menyisakan dampak buruk khususnya bagi masyarakat. Sebagai seorang Gubernur yang merupakan ‘Bapak’ bagi masyarakatnya, tentu saya memiliki tanggung jawab yang teramat besar, tanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan dapat dirasakan oleh segenap masyarakat Kalimantan Tengah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Hadiri Penyerahan Sk Perhutanan Sosial Dan Tora se-Indonesia

Di sisi lain, melimpahnya SDA di Kalteng tentu harus dapat dirasakan seluruh masyarakatnya melalui pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Terlebih Indonesia tercatat memiliki cadangan bauksit mencapai 2,96 miliar ton, atau cadangan bauksit itu diperkirakan mencapai 92 tahun, dan salah satu wilayah yang melimpah SDA bauksitnya adalah Kalteng.

“Melihat hal ini kita harus bijak, tidak bisa kita ekplorasi membabi buta tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan nilai manfaat yang dirasakan masyarakat. Saya menegaskan, hilirisasi industri di Kalimantan Tengah harus dilakukan sekarang, agar bernilai lebih baik dan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitarnya,” tukasnya.

Baca Juga :  BI Corner Sediakan Pojok Baca di Kampus IAHN

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini, menambahkan, menindaklanjuti hal tersebut, dia sudah menyurati kementerian terkait, bahwa bahan mentah bauksit per Januari 2022 tidak boleh keluar dari Kalteng, bahan mentah harus bisa diolah, minimal barang setengah jadi.

Lebih lanjut H Suginto Sabran mengungkapkan, Pemprov Kalteng menjamin iklim usaha khususnya keamanan berinvestasi. “Kami selalu terbuka kepada semua pihak yang ingin berinvestasi. Kami akan memberikan layanan yang cepat dan tepat, namun kami juga tidak akan ragu-ragu untuk bertindak tegas terhadap praktik berusaha yang tidak sesuai dengan ketentuan,” kembali tegasnya.

Baca Juga :  Semua Kegiatan Civitas Akademika UPR Dilakukan Secara Daring

Untuk diketahui, langkah yang dilakukan Gubernur Kalteng terkait penghentian sementara berupa SDA bahan mentah bauksit keluar Kalteng sangatlah beralasan, karena kurang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Hilirisasi menjadi sangat penting, karena akan berdampak pada perekonomian secara luas, di antaranya penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan PAD yang dapat dirasakan melalui pembangunan berbagai sektor strategis. (red2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA