oleh

ODP dan PDP di Kalteng Tunjukkan Tren Kenaikan

PALANGKA RAYA – Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng Leonard S Ampung menyebutkan, jumlah orang dengan pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) menunjukkan tren kenaikan dalam 10 hari belakangan.

“Hingga 29 Maret 2020, pukul 15.00 WIB, perkembangan ODP terus meningkat. Tercatat jumlah ODP saat ini bertambah 27 orang menjadi 438 orang, dari yang sebelumnya 411 orang. Begitu juga untuk PDP bertambah 5 orang menjadi 39 orang, dari yang sebelumnya 34 orang,” ungkap Leonard S Ampung saat menyampaikan rilis kepada awak media didampingi Kepala Dinkes Suyuti Syamsul dan Plt Kadiskominfo Kalteng Agus Siswandi, Minggu 29/3/2020).

Baca Juga :  Saiful : Memahami Agama Jalan Menjaga Kerukunan Beragama

Untuk distribusi PDP berdasarkan Rumah Sakit Rujukan, 35 orang di RSDS Palangka Raya, dan 4 orang di Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun. Jumlah tersebut, positif Covid-19 ada 7 orang, negatif Covid-19 35 orang, dan menunggu hasil laboratorium 38 orang.

Kemudian untuk distribusi PDP berdasarkan asal kabupaten dan kota, Palangka Raya 28 orang, Kotawaringin Barat 3 orang, Barito Selatan 2 orang, Barito Utara 1 orang, Murung Raya 2 orang, Katingan 1 orang, Sukamara 1 orang, dan kasus baru di Barito Timur 1 orang.

Baca Juga :  Pj Bupati Lamandau Hadiri Rakon TP-PKK Kabupaten dan Kota se-Kalteng

“Sementara PDP suspect Covid-19 yang sedang dalam perawatan di Ruang Isolasi RSSI dan RSDS, kondisinya sampai saat ini masih distabilkan,” pungkas Leonard S Ampung.

Pada kesempatan yang sama, pemerintah melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng, mengimbau seluruh masyarakat di Bumi Tambun Bungai untuk tidak melakukan kerumunan termasuk di pasar-pasar, serta tidak menggelar acara hajatan. Social distancing, memang harus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Baca Juga :  Bupati Ajak Masyarakat Ciptakan Suasana Kondusif

“Tentunya masyarakat bisa memahami kenapa harus dilakukan jaga jarak ini. Karena di satu sisi keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah hal penting bagi pemerintah, dan ekonomi harus tetap berjalan. Ini bukan kondisi normal, tetapi dalam kondisi darurat,” tegasnya. (il)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA