ODP di Kalteng Bertambah 107 Orang

PALANGKA RAYA – Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng menyebutkan, per 30 Maret 2020 jumlah orang dalam pemantauan (ODP) bertambah 107 orang. Dengan begitu, jumlah keseluruhan ODP di Kalteng menjadi 545 orang, dan terbanyak di Palangka Raya 209 orang.

Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng Leonard S Ampung didampingi sejumlah pejabat lingkup Pemprov Kalteng, dalam rilis kepada awak media, Senin (30/3/2020), menjelaskan, untuk pasien dengan pengawasan (PDP) jumlahnya tetap 39 orang.

Baca Juga :  Pembangunan Pile Slab Jembatan Sei Kahayan Capai 31,75 Persen

Jumlah tersebut, tersebar di Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya 34 orang atau berkurang 1 orang dari yang sebelumnya 35 orang, Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun 4 orang, dan RSUD Jaraga Sasameh Buntok 1 orang dari yang sebelumnya tidak ada PDP.

Sementara distribusi PDP berdasarkan asal kabupaten dan kota, Palangka Raya 25 orang, Kotawaringin Barat 3 orang, Barito Selatan 3 orang, Barito Utara 1 orang, Murung Raya 2 orang, Katingan 1 orang, Barito Timur 2 orang, dan Sukamara 1 orang.

Baca Juga :  BREAKING NEWS : Sugianto Sabran Terkonfirmasi Covid-19

Sedangkan untuk data pasien Covid-19, positif 7 orang, dalam perawatan 6 orang, sembuh 1 orang, dan meninggal tidak ada. Secara umum data konfirmasi hasil laboratorium PDP Covid-19, yakni positif 7 orang, negatif 37 orang, dan sedang diperiksa sebanyak 40 orang.

Di tempat sama, Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng Suyuti Syamsul menambahkan, ada sejumlah opsi jika kapasitas RSDS tidak cukup menampung ODP untuk dikarantina. Opsi tersebut, yakni menggunakan Asrama Bapelkes seperti yang sudah dilakukan saat ini, Asrama BPSDM Kalteng, Rumah Sakit Kalampangan, dan Asrama Haji Al Mabrur.

Baca Juga :  H Agustiar Sabran Salurkan 1.000 Paket Sembako ke UPR

“Kalau terus berkembang, kita carikan lagi gedung-gedung pemerintah sebagai tempat untuk mengkarantina ODP ini. Kendala yang dihadapi dalam menangani pasien, yakni kurangnya alat pelindung diri (APD). Karena APD yang ada saat ini diperkirakan bertahan 10 hari ke depan, dan kita sedang membeli lagi APD itu,” beber Kepala Dinas Kesehatan Kalteng ini. (il/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA