SAMPIT, inikalteng.com – Kalangan DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) meminta pemerintah daerah setempat untuk menata penjual yang ada di Terowongan Nur Mentaya, Jalan Trilik Riwut, Sampit. Sebab, kawasan para pedagang itu kini terkesan kumuh, apalagi jika dilihat pada siang hari.
Dia juga mendorong agar pedagang ini difasilitasi hingga diseragamkan untuk mempertahankan estetika di jalur tersebut.
“Jangan sampai ada para pedagang ini berjualan di atas drainase yang sudah dibangun untuk aliran air. Karena kalau sudah terlanjur banyak yang berjualan di atas drainase, nanti akan sulit lagi menertibkannya,” kata anggota DPRD Kotim Agus Seruyantara, Rabu (29/3/2023)
Wakil Ketua Komisi II ini menambahkan, selain masalah kerapian dan keindahan, kondisi itu juga bisa membuat menumpuknya sampah di drainase. Jika demikian, akan sulit melakukan pembersihan lantaran di atasnya ada bangunan warung.
“Jadi kalau bisa, pemerintah melalui instansi terkait segera melakukan penataan kembali para pedagang di sana. Begitu juga dengan kabel listrik yang menyeberang jalan, itu merusak pemandangan dan membahayakan,” katanya.
Agus mengakui, keberadaan terowongan Nur Mentaya tersebut memangenjadi salah satu tujuan untuk memberdayakan para pelaku UMKM agar mendapat tempat untuk bisa bangkit kembali pasca pandemi lalu. Namun, tentu semuanya harus berjalan sesuai aturan dan tertib dalam hal apapun, agar tidak memunculkan masalah baru di kemudian hari. Para pedagang dan pengunjung juga bisa merasa nyaman saat berada di terowongan Nur Mentaya. (ya/red1)