PULANG PISAU – Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Wiyatno mengatakan, Pelabuhan Bahaur di Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau perlu pembenahan untuk menunjang program food estate.
“Pembenahan tersebut di antaranya peningkatan fasilitas tempat parkir, pergudangan, ruang tunggu penumpang dan fasilitas lainnya,” kata Wiyatno saat dihubungi wartawan, Senin (24/8/2020).
Politikus Partai PDI Perjuangan ini menjelaskan, program food estate merupakan kegiatan lintas sektor. Untuk itu, Pelindo, Dinas Perhubungan dan Kementerian Perhubungan dapat bersinergi membenahi Pelabuhan Bahaur guna peningkatan kapasitas penumpang maupun angkutan.
Tidak hanya itu, Wiyatno berharap Bupati Pulang Pisau lebih aktif melakukan pendekatan dengan Kementerian Perhubungan untuk mewujudkan hal itu.
“Saya menginginkan, ke depan Pulang Pisau menjadi kabupaten niaga,” harap Wiyatno yang saat itu melakukan reses kelompok bersama anggota DPRD Pulang Pisau dari daerah pemilihan V ke Kahayan Kuala.
Selain itu, Ketua DPRD Kalteng ini berharap, gubernur bersama bupati lebih sering melakukan koordinasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan pembenahan pelabuhan itu.
Dia mengungkapkan, pelabuhan tersebut bisa melayani delapan kabupaten/kota di Kalteng. Menurutnya, Pelabuhan Bahaur akan jauh lebih potensial daripada pelabuhan laut Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kemudian, Wiyatno berharap Pelabuhan Bahaur menjadi salah satu pintu gerbang perekonomian Kalteng, sehingga kabupaten Pulang Pisau dan sekitarnya tidak lagi ketergantungan pada pelabuhan laut propinsi lain.

Pelabuhan Bahaur memiliki dermaga sandar dengan panjang 85 meter, lebar 20 meter, kapasitas penumpang 350 sampai 500 orang, sedangkan kapasitas kendaraan campuran 40 sampai 50 unit.
Terkait akses jalan dari kabupaten Pulang Pisau menuju pelabuhan, tambah Wiyatno, tidak ada masalah karena sudah beraspal. “Hanya ada beberapa titik yang perlu peningkatan dan perawatan,” ucapnya. (red)