Pemerintah Desa Tumbang Sepayang Bahas RKPDes 2022

SAMPIT, inikalteng.com – Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tumbang Sepayang tahun 2022 selesai dibahas. Pembahasan itu dilakukan oleh pemerintah desa setempat bersama pihak Kecamatan Antang Kalang, Kapolsek Antang Kalang, Danspolramil Antang Kalang, BPD Tumbang Sepayang, tokoh adat, tokoh agama, RT/RW dan unsur masyarakat lainnya. Kegiatan ini dihadiri pihak Manajemen PT Karya Makmur Bahagia (KMB).

“Kami mengundang mereka semua, karena dalam pembahasan RKPDes Sepayang perlu adanya transparan  dalam pengelolaan anggaran. Sehingga tidak tumpang tindih juga dengan program CSR perusahaan, dan kita bisa bersinergi membangun,” ujar Kades Tumbang Sepayang Alfon J Pundung.

Baca Juga :  Bupati Lamandau Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas di Malang

Dikatakan, berdasarkan hasil RKPDes itu, pihaknya juga akan membangun tandun air (tower air) untuk disalurkan ke rumah-rumah warga (program stunting), dan jamban sehat (program stunting lanjutan). Dalam hal ini, pihak perusahaan diharapkan agar bisa membantu pelaksanaan pembangunan sarana air bersih bagi warga. Karena sekarang ini air sungai sudah tidak layak lagi dikonsumsi.

Baca Juga :  Kades Harus Libatkan Masyarakat saat Susun Program

“Pembahasan RKPDes 2022 sudah selesai dibahas. Kami berharap apa yang kita programkan bersama ini bisa terealisasi. Kita akui di tahun sebelumnya anggaran desa lebih banyak untuk menangani pandemi Covid 19, salah satunya pemulihan ekonomi. Di tahun ini, kami berharap apa yang sudah diprogramkan bisa terealisasi dengan baik,” ujar Alfon.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur, mendorong seluruh desa di Kotim supaya lebih transparan dalam pengelolaan angaran desanya, dan harus lebih berhati-hati.

Baca Juga :  Pemkab Diminta Selenggarakan Bimtek Bagi Pemdes

“Apa yang dilakukan Desa Sepayang dalam hal pembahasan RKPDes patut kita acung jempul. Semua pihak dia undang untuk bermusyawarah. Artinya, tidak ada yang ditutup-tutupi oleh pemerintah desa dalam hal anggaran, dan CSR perusahaanpun bisa terarah jelas, tidak tumpang tindih dengan pembangunan dari anggaran desa,” tutur Rudianur. (ya/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA