M Abadi: Legislator PKB Siap Memberikan Dukungan
SAMPIT, inikalteng.com – Pemkab Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui dinas teknis akan segera mengecek dan mendata hingga melakukan kajian bencana ke lapangan. Nantinya pada titik-titik terparah akan dibangun tempat khusus, misalnya rumah yang bisa menampung masyarakat banyak dilengkapi dapur umum khusus untuk warga terdampak banjir yang rumahnya tidak bisa ditinggali karena tergenang air.
“Kita memangkan akan melakukan kajian terhadap bencana banjir ini. Mungkin setelah dikaji dulu, kita akan pertimbangkan untuk direlokasi atau tidak, itu menunggu hasil kajian yang akan dilakukan nantinya, dan juga tergantung kehendak masyarakatnya,” kata Bupati Kotim H Halikinnor di Sampit, Jumat (17/9/2021).
Dia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Kotim untuk program jangka panjang akan mendukung Program Hutan Tanam Industri (HTI) pusat, dan tidak akan mengeluarkan izin baru untuk perkebunan kelapa sawit. “Sebenarnya sawit ini serapan airnya juga bagus, namun karena di Kotim sudah banyak lahan sawit, maka ke depannya kita fokus HTI saja,” tutur Bupati.
Pemerintah daerah, lanjutnya, juga akan melakukan pengerukan Sungai Mentaya beserta anak-anak sungai yang berada di sejumlah kecamatan di Kotim. “Kita akan melakukan pengerukan sungai, selain itu anggaran juga di BPBD akan dimaksimalkan sesuai kebutuhan,” pungkas Halikinnor.
Di tempat terpisah, Ketua Fraksi PKB DPRD Kotim M Abadi mengatakan, banjir yang terjadi di wilayah utara Kotim yang sudah merendam ribuan rumah warga beberapa minggu lalu, disinyalir selain karena curah hujan tinggi, juga disebabkan kurangnya penyerapan air karena hutan sudah sangat kritis.
“Tidak bisa dipungkiri lagi hutan di Kotim ini sudah dikategorikan kritis. Hal itu karena banyaknya pembukaan lahan sawit dan juga kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun. Oleh sebab itu, kami mendorong Pemkab Kotim supaya melakukan reboisasi hutan,” ujar Abadi.
Pemeritah daerah juga disarankan untuk meloby ke pusat supaya mendapat dana dari APBN untuk mereboisasi hutan di Kotim. “Kami minta pemeritah daerah supaya memikirkan untuk ke depannya jangan sampai bencana banjir ini terjadi lagi. Jika ingin melakukan kajian bencana, kami Fraksi PKB mendukung. Sehingga ke depannya kita bisa memprediksi bencana yang ada dan berapa anggarannya yang harus disiapkan,” kata Abadi. (ya)