oleh

Pemkab Kotim Harus Serius Laksanakan Program Ketahanan Pangan

SAMPIT, inikalteng.com – Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan.  Mengingat, program ini harus maksimal supaya bisa menjadi nyata untuk kemandirian dan ketahanan pangan daerah.

“Dalam hal pembangunan ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat, pemerintah harus berani. Hal ini tercermin dari alokasi anggaran, capaian  pembangunan di sektor perkebunan, pertanian dan juga perikanan,” kata anggota Fraksi Golkar DPRD Kotim Riskon Fabiansyah di Sampit, Senin (27/3/2023).

Baca Juga :  Pembangunan 2023 Harus Tetap Prioritaskan Infrastruktur

Menurutnya, ketahanan pangan menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah. Upaya-upaya untuk mewujudkan hal itu sudah seharusnya dilaksanakan secara serius, termasuk di daerah.
Keseriusan itu tidak sekadar imbauan kepada masyarakat, tetapi juga harus diwujudkan melalui program yang dijalankan pemerintah. Gambaran keseriusan itu dengan mudah terlihat pada keberpihakan program dan alokasi anggaran untuk ketahanan pangan.

Baca Juga :  BKD Kalteng Lakukan Pisah Sambut Pimpinan dan Dharmawanita

Kotim memiliki potensi besar di bidang pertanian, salah satunya dengan ketersediaan lahan yang dinilai masih memadai. Sumber daya manusia (SDM) petani juga sudah cukup mumpuni, jika memang benar-benar digerakkan oleh pemerintah untuk meningkatkan  sektor pertanian.

“Pemerintah kabupaten dituntut membuktikan keseriusan tersebut dalam kebijakan yang pro  terhadap ketahanan pangan. Jika itu benar-benar dilaksanakan, masyarakat juga akan dengan senang hati dilibatkan dalam mewujudkan ketahanan pangan,” katanya.

Baca Juga :  Awasi Penggunaan Dana Desa

Kondisi ini juga perlu menjadi perhatian agar sektor pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan tidak ditinggalkan. Jangan sampai masyarakat beralih ke bidang lain, karena menganggap sektor pertanian sudah tidak lagi menguntungkan.

“Kotim juga belum mampu menghasilkan produk-produk atau komoditas andalan yang memiliki daya saing dan nilai tambah bagi daerah. Hal-hal seperti ini yang harus menjadi perhatian serius,” kata Riskon. (ya/red1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA