NANGA BULIK, inikalteng.com – Pemkab Lamandau melalui Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) setempat bersama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, mengikuti Rapat Usulan Taman Hutan Raya (Tahura) di Bumi Bahaum Bakuba.
Rapat yang digelar secara virtual, Senin (27/6/2022), membahas progres perencanaan Tahura Kabupaten Lamandau yang diusulkan sejak 2019. Di mana calon daerah yang dipilih sebagai Tahura adalah Bukit Benyawai, dengan luas kurang lebih 2.362 hektare di Desa Sepoyu di Kecamatan Delang, serta Desa Benakitan, Ginih, dan Kinipan di Kecamatan Batang Kawa.
Kemudian calon berikutnya adalah Bukit Selajaan dengan luas kurang lebih 1.821 hektare di Kelurahan Tapin Bini di Kecamatan Lamandau dan Desa Bayat di Kecamatan Belantikan Raya.
Kepala DLHK Lamandau Sunarto, mengatakan, calon lokasi Tahura yang diusulkan memilik berbagai potensi, seperti Air Terjun Telaga Jantur, Silingan Bongki, dan Air Terjun Silingan Mangku. Selain itu, pada lokasi itu juga terdapat buah durian, langsat, duku, kapul, kusi, teruntungan, dan yang lainnya.
Menurutnya, untuk habitatnya terdapat Orang Utan, Rusa, Owa-owa, Bekantan, Flora Endemik, Burung Rangkung, Kera, dan Beruang. Di mana berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Tahura merupakan kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.
Sedangkan pada rapat itu, Kementerian LHK RI merespon baik hal tersebut dan mengharapkan bimbingan dari Dinas Kehutanan Kalteng dalam membantu progres usulan Tahura di Lamandau. (nat/red2)
