Pemprov Kalteng Siap Berkolaborasi Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA,inikalteng.com – Adanya perubahan musim kemarau yang terjadi lebih awal dari perkiraan bulan April. Membuat wilayah sebagian besar Sumatera dan Kalimantan bagian Selatan harus segera mempersiapkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencegahan Karhutla.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo mengatakan, bahwa Pemprov Kalteng siap berkolaborasi dalam mengatasi Karhutla di tahun 2023. Disampaikan Wagub, berkenaan dengan kesiapsiagaan Kalteng dalam menghadapi Karhutla 2023, terkait dengan personel, sarana dan prasarana sudah siap.

“Kami siap berkolaborasi terutama untuk mengatasi Karhutla seperti persiapan sarana dan prasarana,” kata Wagub ketika menghadiri rakor Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Musim Kemarau 2023 secara virtual dari Ruang Rapat Wakil Gubernur Kalteng, Senin (20/3/2022).

Edy Pratowo juga menambahkan, pemprov juga sudah menggelar rapat Siaga Penanggulangan Bencana yang digelar secara serentak baik dari Pemerintah Provinsi, TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Berkenaan dengan anggaran di tahun 2023, Pemprov Kalteng telah menyiapkan anggaran yang bersumber dari DBH DR sebanyak Rp.83 Miliar lebih diantaranya untuk pencegahan sebanyak Rp.14 Miliar lebih, termasuk kegiatan sosialisasi, penyuluhan, pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA).

Baca Juga :  Raih Opini WTP, Ini Pesan Ketua DPRD Kotim

“Kemudian pemadaman langsung sebanyak Rp.9 Miliar lebih oleh Dishut/KPA dan MPA, penanganan pasca perhitungan luasan dari penafsiran Karhutla sebanyak Rp. 922 juta termasuk kegiatan Monev pasca oleh Dishut dan KPA,” Jelas Edy didampingi Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng, Falery Tuwan, Kepala BMKG Kalteng, Catur Winarti serta Sekretaris Dinas Kehutanan Kalteng, Ansar.

Kemudian yang penting adalah kami juga melakukan patroli yang mana sudah berjalan dan menyiapkan anggaran sebanyak Rp.7,3 Miliar, kegiatan Satgas provinsi bersama dengan kegiatan Satgas di 8 KPA dengan pagu anggarannya kami siapkan Rp.13 Miliar lebih.

“Terakhir belanja untuk Sarpras modal hibah bansos sebanyak Rp. 37 Miliar lebih,” Terang Edy sembari menjelaskan bahwa saat ini Kalteng masih sering dilanda hujan lebat.

Baca Juga :  Batamad Desak Pemilihan Damang Kahlir Segera Terlaksana

Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, berdasarkan laporan Kepala BMKG kepada Presiden RI terkait perkiraan iklim dan musim kemarau 2023, disampaikan bahwa musim kemarau akan terjadi lebih maju dari perkiraan awal Bulan April 2023 terutama untuk wilayah sebagian besar Sumatera dan Kalimantan bagian Selatan.

“Perkiraan tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Pusat maupun Daerah serta pihak terkait lainnya,” ucapnya.

Luhut mengungkapkan berdasarkan pantauan BMKG, yang memiliki potensi Karhutla relatif tinggi tersebar di bagian Kalimantan bagian Selatan, Sumatera bagian Selatan serta bagian besar Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

“Pemerintah diharapkan terlibat aktif dalam mitigasi dampak musim kemarau melalui aksi nyata yang telah dikoordinasikan dengan pihak terkait di wilayah masing-masing. Jangan kita menunggu kejadian kebakaran seperti tahun 2015 lalu. Sementara itu, Pemerintah Pusat telah mengambil langkah konkrit dengan upaya pelaksanaan operasi TMC Karhutla. Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan,” tandasnya.

Baca Juga :  Gubernur dan Wagub Kalteng Buka Pasar Penyeimbang di Dua Kabupaten

Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati dalam laporannya menyampaikan sebagian besar zona musim di wilayah Indonesia diprediksi memasuki musim kemarau 2023 pada bulan Juni hingga April 2023 sebanyak 430 ZOM (61.50%).

“Kewaspadaan perlu tetap diperlukan terutama untuk daerah yang diprakirakan mengalami curah hujan lebih kering dari normalnya meliputi Aceh bagian utara, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian Utara, Sumatera bagian Selatan, sebagian besar Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Selatan, sebagian Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat bagian selatan dan Papua bagian Selatan,” pungkasnya. (ard/red2)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA