SAMPIT, inikalteng.com – Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H Abdul Kadir, menyoroti penanganan banjir khusus yang terjadi di dalam Kota Sampit.
Dia meminta kepada Pemkab Kotim perlunya program yang terencana dan terintegrasi serta konsisten dalam penanganan banjir dalam kota yang tidak hanya berdampak pada terhalangnya aktivitas transportasi dan ekonomi masyarakat. Akan tetapi, kalau banjir berlangsung terus menerus, akan menjadi citra yang tidak baik terhadap Kota Sampit sebagai kota yang tidak ramah lingkungan atau bahkan “Kota Banjir“.
“Untuk itu, kami meminta kepada Pemda untuk benar-benar memperhatikan ini, dapat dimulai dengan melakukan kajian dengan basis akademik yang kuat dengan diikuti dengan pelaksanaan program yang tepat dan konsisten,” kata Abdul Kadir, Rabu (16/11/2022).
Dalam jangka pendek, kata dia, mereka meminta bagaiman mengefektifkan kerja pembersihan drainase secara rutin dan kerjanya di kontrol dengan baik. “Karena dari hasil pantauan kami di lapangan, banyak drainase yang tersumbat dan ditumbuhi rumput dan setiap hujan walau dengan frekuensi yang kecil terjadi genagan air yang lama,” ungkap Abdul Kadir.
Anggota Komisi IV DPRD Kotim ini menyebutkan, penanganan drainase di wilayah Baamang memang harus maksimal. Parit hingga sungai utama pembuangan di Kecamatan Baamang tidak dinormalisasi dengan baik. Pengerukan terhadap sungai pangaringan ini harus dilakukan, karena pengendapan terjadi di dasar sungai tersebut. (ya/red1)