Perdie Buka Rakor Percepatan Penurunan Stunting

PURUK CAHU, inikalteng.com – Bupati Murung Raya (Mura) Perdie M Yoseph membuka kegiatan rapat koordinasi (rakor) percepatan penurunan stunting, Selasa (16/11/2021), bertempat di Aula rumah jabatan Bupati Mura.

Selain Bupati,  nampak hadir Ketua DPRD Mura Doni, Wakil Bupati Mura Rejikinoor, Ketua TP-PKK Mura Lynda Kristiane, sejumlah Kepala Perangkat Daerah terkait, para Camat, serta sejumlah Kepala Desa dan Kepala Puskesmas.

Ketua Tim Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S) Kabupaten Mura, Pahala Budiawan menyampaikan tujuan kegiatan agar tercapainya integrasi program pelaksanaan intervensi stunting, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

Kepala Bappedalitbang Mura ini menambahkan, hasil yang ingin dicapai dari kegiatan, antara lain untuk memastikan perencanaan kegiatan penurunan stunting dilakukan dengan berbasis data. Lalu intervensi gizi yang diprioritaskan oleh perangkat Daerah Teknis dan Pemerintah Desa dapat dipastikan alokasinya pada dokumen perencanaan dan penganggaran tahun 2022.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kalteng Kunjungi Posko Pencegahan Covid-19 di Seruyan Raya

Kemudian pemantauan secara terpadu sebagai sarana untuk berkoordinasi dan melakukan penyesuaian-penyesuain pelaksanaan program berdasarkan temuan di lapangan untuk meningkatkan kualitas intervensi, sistem  manajemen  data  yang  baik  untuk  mengukur hasil-hasil pelaksanaan kegiatan.

“Hasil evaluasi kinerja digunakan sebagai dasar perencanaan dan penganggaran tahun berikutnya. Penajaman program kegiatan, baik Intervensi Gizi Sensitif maupun Intervensi Gizi Spesifik yang mendukung peningkatan kualitas gizi dan kesehatan pada usia remaja, ibu hamil, akses air minum layak, sanitasi layak, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akses pangan bergizi, Ketahanan Pangan, Perlindungan Sosial jaminan Kesehatan (JKN), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penerima BNPT dan juga perilaku hidup bersih dan sehat”, ujar Pahala.

Baca Juga :  Pentingnya Sarana Keamanan, Lapas Sampit Lakukan Perawatan dan Pemeliharaan Gembok

Sementara itu Bupati Mura menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mura bahwa ada 15 desa dengan angka stunting dengan jumlah kasus tertinggi di wilayah kabupaten setempat.

Ditambahkan Perdie, penanganan stunting di Mura dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan semua stakeholder. Termasuk di antaranya melalui kegiatan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat). Stunting merupakan gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. anak stunting cenderung lebih kerdil di banding anak seusianya.

Baca Juga :  Taman Sapan Mura Bakal Jadi Ikon Baru, Sarana Edukasi dan Rekreasi

“Saya sangat mendukung sekali kegiatan rapat koordinasi percepatan penurunan stunting. masalah stunting tidak hanya menjadi tugas bidang kesehatan saja tetapi menjadi tugas kita semua, baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi dan air bersih, lingkungan yang bersih dan lain-lain,” tutur Perdie. (dy/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA