SAMPIT – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun, menyebut kondisi Jalan Tjilik Riwut Sampit, tepatnya di lokasi yang baru dibangun empat jalur, sangat membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, jalan itu ketika musim hujan menampung genangan air. Dia menilai proyek itu tidak matang dalam perencanaan.
“Proyek multiyears yang dikucurkan anggarannya besar. Salah satunya di Jalan Tjilik Riwut itu, saya katakan perencanaannya asal-asalan saja. Bisa dilihat sendiri ketika musim hujan jalan itu berubah seperti sungai, pembuangan air hujan di kiri kanan jalan tidak dirancang dan dibuat dengan baik,” kata Rimbun, Selasa (1/12/2020).

Rimbun mengakui kondisi jalan yang tergenang air itu sangat rentan menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Seharusnya, Pemkab Kotim melalui dinas teknisnya bergerak cepat mengatasi hal itu, jangan menunggu ada korban. Parahnya lagi, hujan satu jam pun membuat jalan itu sudah harus berhati-hati melewatinya. Padahal, jalan itu diperbaiki dengan harapan akan membuat nyaman dan aman pengendara. Namun, faktanya justru berbeda.
“Yang ada sekarang, justru jalan itu lebih buruk dari sebelumnya. Meski dibuat empat jalur, tetapi jalur di tengah itu sangat berbahaya. Tidak sedikit warga yang sudah mengeluhkan kondisi jalan itu. Sangat disesalkan proyek mahal itu justru tidak sesuai harapan,” kata Rimbun.
Dia mengakui, sejak awal pihaknya sudah mengingatkan agar proyek empat jalur harus betul-betul melalui kajian dan perencanaan yang matang. Sehingga ketika digunakan, tidak menimbulkan persoalan baru.
Ruas jalan yang mengalami genangan air itu bisa mencapai sekitar 20 centimeter. Ketika kendaraan meluncur, jika kurang hati-hati bisa mengakibatkan celaka. Selain itu, tidak jarang membuat pengendara basar kuyup jika beriringan dan berpapasan dengan kendaraan lainnya.(red)