NANGA BULIK – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau untuk mengembangkan perkebunan kopi di wilayah transmigrasi desa Kahingai Kecamatan Belantikan Raya, dinilai sangat berpotensial dan tentu mendapat dukungan dari DPRD setempat.
“Kami yakin di Desa Kahingai itu perkebunan kopi sangat cocok untuk dikembangkan. Karena tekstur tanahnya sangat baik. Bahkan untuk pengolahan lahan tidak memerlukan biaya yang cukup besar,” ujar Wakil Ketua DPRD Lamandau Budi Rahmat saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (11/11/2020).
Menurut Budi, lahan tersebut masih berproses, termasuk infrastrukturnya sudah siap. Namun saat ini yang ditunggu adalah bantuan bibitnya dari Pemerintah Provinsi Kalteng, karena tertunda anggarannya akibat terrefokusing untuk penanganan Covid-19.
“Ide yang diprogramkan Pemkab Lamandau ini sangat bagus. Karena dapat menyesuaikan dengan kondisi lahan di wilayah tersebut. Suhu dan ketinggian tanahnya sangat cocok untuk perkebunan kopi,” ujar Budi.
Politisi PDI Perjuangan Lamandau ini menambahkan, program tersebut harus didukung. Tanpa ada dukungan pemangku kepentingan, maka bisa lambat perkembanhannya. Dari aspek ekonomi, pasar, lahan, dan dukungan pemerintah, sudah sangat cukup, namun tinggal bagaimana masyarakatnya.
“Sejak dulu masyarakat sudah menanam kopi untuk kebutuhan sendiri. Komoditas ini tidak asing bagi masyarakat tani yang dapat dikembangkan secara skala besar. Tanaman kopi akan berbuah dalam jangka waktu dua tahun ketika dirawat dengan baik,” jelas Budi.
Ketua PDI Perjuangan Lamandau itu juga berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian kepada masyarakat yang menggeluti usaha kopi. Jika potensi itu benar-benar didukung pemerintah daerah, diyakini di masa yang akan datang perkebunan kopi di wilayah tersebut menjadi salah satu keunggulan bagi daerah Lamandau.(her/red)