Perpustakaan Hendaknya Jadi Wadah Belajar dan Pengembangan SDM

MUARA TEWEH – Anggota DPRD Barito Utara (Barut) Wardatun Nur Jamilah mengungkapkan, Perpustakaan di wilayah itu yang dicanangkan bertransformasi menjadi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, hendaknya menjadi pusat belajar dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Srikandi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, Jumat (5/2/2021), mengatakan, tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan, yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pengguna perpustakaan.

Baca Juga :  SMKN 1 Tamiang Layang Torehkan Prestasi

“Perpustakaan telah berhasil menjadi sarana bagi seluruh lapisan masyarakat Barito Utara, dalam mengembangkan potensi dengan melihat keragaman budaya. Kemauan untuk menawarkan perubahan serta menawarkan kesempatan berusaha, melindungi, dan memperjuangkan hak asasi manusia,” ujarnya.

Untuk itu, hendaknya seluruh masyarakat dapat menjaga dan merawat perpusatakaan yang ada di Barut, agar menjadi wadah untuk belajar dan mengembangkan diri demi terwujudnya masyarakat yang berkualitas dan berintelektual.

Baca Juga :  Pelantikan SMSI Kalteng Ditunda

Pasalnya, literasi mempunyai peranan penting dalam mendorong kesejahteraan masyarakat, dan perpustakaan mempunyai peran penting dalam meningkatkan literasi masyarakat. Selain itu, literasi merupakan hak dan memberikan manfaat yang nyata, yang didapat melalui pendidikan sekolah maupun literasi untuk orang dewasa.

Wardatun Nur Jamilah, menambahkan, perpustakaan mencanangkan gerakan literasi, dengan tujuan semakin tinggi tingkat literasi masyarakat, maka semakin tinggi pula tingkat kualitas sumber daya manusia untuk dapat bersaing di era global ini.

Baca Juga :  Royalti Pertambangan 2019 Tembus Rp2,240 Triliun

“Marilah menumbuhkan akar literasi dengan cara membaca paling sedikit 15 menit setiap harinya, agar berguna di seluruh aspek kehidupan. Karena literasi itu sendiri menjadi alat yang penting untuk memajukan peradaban suatu bangsa. Budaya literasi harus lebih ditanamkan sejak usia dini, supaya bisa mengenal bahan bacaan dan menguasai dunia tulis-menulis,” pungkasnya. (mhd/red2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA