NATUNA, inikalteng.com – 2 SST dari Batalyon Komposit 1/Gardapati dikerahkan untuk mempercepat evakuasi korban bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Rabu (8/3/2023).
“Kami hadir untuk membantu kesulitan masyarakat di Kabupaten Natuna, termasuk dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam hal ini evakuasi korban bencana alam,” ujar Komandan Batalyon Komposit 1/Gardapati, Letnan Kolonel Inf Saiful Rizal.
Wilayah Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna dilanda bencana tanah longsor dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi ditambah kondisi tanah yang labil di lokasi kejadian.
“Personel yang kami kirim difokuskan untuk mencari dan mengevakuasi korban tanah longsor. Harapannya dapat mempercepat proses evakuasi korban,” sambung dia.
Personel Batalyon Komposit 1/Gardapati bersama tim gabungan lainnya mencari korban yang tertimbun tanah longsor dengan mengeruk tanah dan mengevakuasi korban ke tempat yang sudah ditentukan.
“Korban meninggal dunia tanah longsor di Pulau Serasan Kabupaten Natuna bertambah menjadi 12 orang yang sebelumnya ditemukan sebanyak 10 orang,” katanya.
Area terparah dampak dari bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna berlokasi di sekitar Desa Genting dan Desa Pangkalan yang menyebabkan banyak rumah roboh serta menimbun korban.
“Demi kemanusiaan, kami langsung terjun ke lokasi bencana, semoga secepatnya seluruh korban yang tertimbun tanah longsor dapat segera ditemukan,” tutup Letkol Inf Saiful Rizal.
Berdasarkan rilis tim gabungan Tanggap Bencana di Serasan & Serasan Timur pertanggal 07 Maret 2023 jam. 20.00 WIB.
Data meninggal sebanyak 12 Orang dan sudah terindentifikasi, dan masih hilang 43 Orang, korban kritis 3 Orang dan sudah dikirim ke Pontianak via Bukit Raya & dikirim ke Ranai, 1 meninggal dalam perjalanan rujukan ke pontianak.
Adapun data pengungsi, masing-masing
pengungsian PLBN 219 orang, pengungsian Puskesmas 215 orang, pengungsian pelimpak dan Masjid Alfurqon 500 orang, pengungsian SMA 1 Serasan 282 orang. Dengan total keseluruhan pengungsi 1.216 orang. (wib/red)
Komentar