PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng menyebutkan, pertunjukan seni untuk memeriahkan area Car Free Day (CFD) yang kembali dibuka, menjadi pemantik geliat seni pertunjukan.
Plt Kepala Disbudpar Kalteng Hj Adiah Chandra Sari, Minggu (13/3/2022), mengatakan, pertunjukan seni di area CFD Bundaran Besar (Bunbes) Palangka Raya, Disbudpar Kalteng melalui UPT Taman Budaya Kalteng menampilkan beberapa atraksi tarian yang dibawakan Sanggar Kahanjak Huang dan Paguyuban Margo Rukun.
Dalam penampilannya, Paguyuban Margo Rukun mengangkat cerita Sosro Windu yang mengisahkan Raja Sosro Windu bersama dengan bala tentaranya sedang dalam perjalanan mencari makam orang tuanya yang telah dibunuh Brotoseno. Namun di tengah perjalanan dihadang singa, dan terjadilah pertempuran sengit, tetapi pada akhirnya bisa diatasi, dan para prajurit kemudian merasa senang dan bersuka ria.
Sementara itu Sanggar Tari Kahanjak Huang, menampilkan Tari Bahing Galang atau Tari Suara Gemerincing Gelang. Tarian ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerena mendapatkan keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Tari Bahing Galang adalah Tari Gelang Dadas, di mana gelang- gelang yang digerakkan tersebut menimbulkan suara gemerincing dan mempunyai kekuatan magis mengusir roh jahat atau hal-hal yang tidak baik.
“Antusiasme masyarakat yang hadir di CFD sangat luar biasa. Apalagi hampir dua tahun pentas seni terbuka, hanya bisa dilakukan lingkup terbatas dan virtual,” ungkapnya.
Adiah Chandra Sari juga mengharapkan, kegiatan itu bisa menjadi momentum untuk menggeliatkan kembali seni pertunjukan, yang selama pandemi ini hampir tidak pernah diselenggarakan untuk disaksikan langsung khalayak ramai. Bahkan Pertunjukan seni budaya serupa, rencananya akan diselenggarakan setiap Minggu pagi di CFD Binbes Palangka Raya.
“Melihat animo dan antusiasme masyarakat, rasa pesimis selama ini, tumbuh menjadi optimis. Saya harap ini bukan hanya menjadi pemantik semangat bagi para pelaku seni, tapi juga bagi semua stakeholder terkait untuk saling bersinergi dalam menggairahkan kembali seni pertunjukan” tutup Adiah Chandra Sari.
Terpisah, Yohana salah seorang pengunjung mengungkapkan rasa kagumnya atas penampilan dari sanggar dan paguyuban. Sebab menurutnya hal itu menunjukan betapa indahnya keragaman seni budaya di Kalteng, yang menunjukkan kemajemukan masyarakatnya.
“Semoga dengan pertunjukan semacam ini, mampu membangkitkan sektor seni pertunjukan yang sempat terpuruk karena pandemi” ujarnya mengakhiri. (ka/red2)
Komentar