SAMPIT, inikalteng.com – Wakil Ketua Dewan DPRD Kotawaingin Timur (Kotim) H Rudianur, meminta pihak terkait di kabupaten setempat untuk menertibkan para pengamen jalanan yang kini marak di Kota Sampit. Ironisnya, para pengamen tersebut tampak masih berusia sangat muda bahkan masih tergolong anak-anak usia antara 5 hingga 12 tahun, bahkan ada pula yang masih balita.
“Mereka umumnya paling sering berada di sekitar warung-warung makan, tempat perbelanjaan dan lampu merah. Ini harus menjadi perhatian kita, karena dengan umur yang masih kecil seharusnya masih dalam bimbingan orang tua. Kalaupun mereka itu anak yatim, maka menjadi tugas pemerintah untuk mengambil langkah-langkah pembinaan agar tidak terjadi lagi,” kata Rudianur di Sampit, Selasa (23/3/2021).
Diungkapkan, dirinya juga mendapat pengakuan dari sejumlah orang, bahwa diduga ada pihak yang sengaja merekrut anak-anak tersebut untuk dijadikan pengamen jalanan. Mereka kemudian didrop ke beberapa titik yang dianggap ramai lalu lalang pengendara. Anak-anak tersebut kebanyakan berasal dari luar daerah dan diduga ada tempat penampungannya di Kota Sampit ini.
“Ini bukan kemauan, apalagi keharusan mereka. Tetapi ada oknum yang memobilisasi dengan memanfaatkan keluguan mereka untuk mendapat empati, belas kasihan, dan pemberian. Sekali lagi ini adalah unsur eksploitasi dan mobilisasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Rudianur.
Keberadaan anak-anak pengamen itu di Kota Sampit, telah terjadi sejak bertahun-tahun lalu. Biasanya, oknum yang menjadi koordinatornya, mengambil kesempatan momen besar seperti perayaan hari agama untuk mendrop anak-anak ke berbagai titik. Ada pula yang setiap hari disiapkan untuk terus mengamen di lampu merah. (ya/red)
