Terungkap Saat Tersangka Melakukan Rekonstruksi
PALANGKA RAYA,inikalteng.com – Penyebab tewasnya penjual gorengan bernama Mansyah (30) mulai terungkap. Ia tewas akibat luka tusukan dari senjata tajam jenis pisau pengiris jagung yang dilakukan Ahyani (36) yang tak lain sesama pedagang.
Tak sampai situ saja, saat tersangka Ahyani menjalani rekonstruksi di Mapolresta Palangka Raya, Kamis (9/2/2023), terungkap juga dari 11 adegan yang dilakukan tewasnya Mansyah ditenggarai perselisihan.
Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Palangka Raya, I Wayan Gedin Arianata, mengatakan tidak ada perencanaan yang dilakukan oleh pelaku sebelum membunuh korbannya. Semuanya murni dikarenakan perselisihan antara keduanya.
“Kita telah saksikan bersama, bahwa memang murni tidak ada permasalahan yang memang direncanakan oleh tersangka, karena itu murni ada perselisihan pada saat kejadian,” katanya.
Pasalnya, dalam rekonstruksi tersebut, tersangka mengakui jika dirinya melakukan penikaman berkali-kali menggunakan pisau yang digunakannya berdagang tanpa adanya rencana.
Pelaku Ahyani juga mengakui jika sebelum menikam Mansyah, dirinya sempat menikam korban lain berinisial M. Hamdi (20) di bagian paha. Dari hasil penyelidikan dan rekontruksi, didapat tidak ada perencanaan, memang terjadi murni spontanitas di lokasi kejadian.
“Intinya memang ada perselisihan antara korban dan pelaku. Mungkin tersangka tidak terima, sehingga terjadi penganiayaan tersebut. Akibatnya, tersangka dikenakan Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, seorang pria yang berprofesi sebagai pedagang gorengan ini tewas dengan 11 luka tusukan ditubuh. Pelakunya ternyata Ahyani yang merupakan penjual Jasuke yang masih satu rekanan dengan korban.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Seth Adji, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, pada Kamis (12/1/2023) lalu. Mansyah yang terkapar di Jalan Seth Aji dan Hamdi ditemukan warga bersimbah darah. Nahas Mansyah tak tertolong setelah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Polda Kalteng, beberapa jam setelah dirawat. (ard/red2)
Komentar