KUALA KAPUAS, inikalteng.com – Beredarnya video aksi berjoget di atas mobil ambulans yang dilakukan sejumlah mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) di Kabupaten Kapuas, baru-baru ini viral di media sosial.
Video viral itu pun berbuntut panjang. Dimana akhirnya, sejumlah mahasiswa itu pun dipanggil untuk melakukan klarifikasi di Mapolres Kapuas.
Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti didampingi Kasat Reskrim AKP Kristanto Situmeang dalam press release, Rabu (25/8/2021) mengatakan, dari hasil penyelidikan terungkap bahwa mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.
Mereka berjumlah 6 orang, yakni WNA, DS, HM, DR, SL, CK dan 1 orang warga Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas berinisial AN.
“Setelah melakukan penyelidikan, kami bisa mengetahui identitas anak muda tersebut, mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi dari Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya,” kata Kapolres Kapuas.
Manang menjelaskan, kronologis aksi berjoget ria di atas ambulans itu berawal, saat 6 orang mahasiswa IAIN Palangkaraya tersebut melaksanakan program KKN di Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai.

Kemudian pada, Sabtu (21/8/2021) sekitar jam 10.00 WIB, para mahasiwa ini ditemani warga desa setempat yakni RN berangkat ke Dusun Bereng Basuran untuk mengambil kayu plang alamat RT dan lainnya dalam rangka kegiatan KKN.
“Jadi, para mahasiswa ini berangkat dengan meminjam mobil ambulans milik Desa Humbang Raya,” ujar Manang Soebeti.
Namun, di tengah perjalanan ada jembatan yang terputus. Kemudian para mahasiswa pun turun dari mobil untuk memeriksa jalan. Pada saat itu, salah satu mahasiswa yakni DS, iseng. Dia pun memutar musik dengan menggunakan handphone yang disambungkan ke pengeras suara mobil ambulans.
Lalu DS pun berjoget di pintu mobil yang kemudian spontan diikuti para mahasiswa yang lain. Kejadian itu pun direkam dan di upload atau dikirim via whatsapp story, sehingga video pun beredar dan viral di dunia maya, hingga menimbulkan kegaduhan di media sosial.
“Menurut mereka melakukan aksi itu (berjoget di atas ambulans) hanya karena hiburan, tetapi hal tersebut memang tidak pantas dilakukan pada saat ini, sehingga menuai kritik oleh pengguna media sosial,” kata Manang.
Menurut Kapolres Kapuas, para mahasiswa tersebut mengaku menyadari kesalahannya dan menyatakan menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan.
“Intinya ini adalah kesalahan yang tidak mengindahkan rasa empati, yang saat ini ada di masyarakat terkait pandemi Covid-19. Ketika mobil ambulans yang harusnya digunakan untuk kegiatan kemanusian tetapi digunakan untuk hiburan,” pungkas Manang Soebeti. (sri/red)