BUNTOK, inikalteng.com – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium (Bensin) kini semakin langka di Kota Buntok, Kabupaten Barito Selatan (Barsel). Sekalipun ada, harganya di eceran melonjak tinggi, bahkan diduga kuat melebihi harga BBM jenis Pertalite.
“Kalau anda tidak percaya, coba saja anda langsung beli di eceran. Harganya mencapai Rp12.000 per liter. Ada apa sebenarnya dengan pemasaran BBM di Barsel ini?,” ujar Ueng (45), salah seorang warga Jalan Pahlawan Buntok kepada awak media ini, Sabtu (3/4/2021).
Ueng menuturkan, Pemerintah Daerah memberikan izin kepada pihak pengusaha swasta untuk bisa mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU ) dan memasarkan BBM Pertamina, tentu memiliki tujuan agar dalam menyalurkan BBM kepada masyarakat sesuai dengan harga standar yang telah ditetapkan pemerintah.
“Tapi pada kenyataannya, kalau kita mau beli Premium di SPBU di Kota Buntok, sejak pagi sudah dibilang kosong. Yang jadi tanda tanya, ke mana mereka memasarkan Premium itu?,” kata Ueng dengan nada kesal.
Dia berharap kepada Pemerintah Dearah melalui instansi terkait atau aparat penegak hukum, dapat menindak tegas jika ada oknum pengusaha yang sengaja menyalurkan BBM Premium tersebut keluar daerah.
“Jika boleh saya memohon, Anggota DPRD Barsel melakukan sidak ke SPBU itu, dan menanyakan mengenai ketiadaan BBM jenis Premium, mungkin akan mendapat jawaban yang sama,” ujarnya.
Menanggapi permasalahan ini, H Sudiarto SE, Anggota Komisi II DPRD Barsel, yang dikonfirmasi awak media ini via telepon seluler, sangat menaruh prihatin dan berharap kepada aparat penegak hukum bisa melakukan penyelidikan, untuk mengetahui siapa yang diduga penyebab permasalahan ini, dan ke mana Premium dijual.
“Sebenarnya, saya juga sudah mengetahui permasalahan ini. Besar harapan saya, agar aparat penegak hukum bisa bekerja keras dan menindak tegas siapa oknum pengusaha yang telah menyalahi kewenangannya. Karena ini telah merugikan masyarakat kita,” tandas H Sudiarto. (hly/red)
Komentar