Privilege itu apasih? Simplenya, privilege adalah hak istimewa yang dimiliki setiap orang. Privilege sendiri terbagi menjadi berbagai macam hal, ada; beauty privilege, privilege keluarga, privilege kecerdasan & prestasi.
Keuntungan dari memanfaatkan privilege sendiri yakni mempercepat sampai ke tujuan, dengan proses dan juga waktu yang lebih singkat. Namun, privilege sendiri tidak dapat digunakan jika seseorang tidak bisa membaca peluang. Rugi ketika seseorang tidak bisa memanfaatkan momentum dan hanya menonaktifkan privilege yang ada. Peluang serta kesempatan pun hilang begitu saja… Sangat rugi bukan?
Untuk itu, bagaimana sih cara memanfaatkan privilege dengan baik? Tentunya dengan cara mengenal diri sendiri serta mencermati lingkungan sekitar. Dengan mengetahui potensi diri, kita jadi tahu apa yang ingin kita kembangkan. Berikut beberapa tokoh muda yang sudah sukses, bisa membaca peluang, memanfaatkan momentum, dan menggunakan privilege yang dimiliki dengan baik!
Kaesang Pangarep, seorang pengusaha muda yang berkuliah di negara tetangga Singapura. Merintis karirnya di bidang food and beverage dan sekarang memiliki perusahaan PT Harapan Bangsa, siapa sih yang tidak mengenal pemuda ini? Seorang anak bungsu dari Presiden Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo, ayahnya sendiri juga pernah berbisnis di bidang kayu furniture. Beliau adalah salah satu orang yang memiliki privilege besar. Kaesang pun mengakui bahwa dia sukses karena dikenal sebagai anak Presiden. Ada kutipan yang menarik dari perkataan Mas Kaesang yaitu, “manfaatkan privilege yang ada sebaik – baiknya, tapi tanggung jawab”.
Nadiem Anwar Makarim, seorang entrepreneur muda yang sukses membangun start up. Dulunya adalah seorang konsultan selama 3 tahun dan pernah menimba ilmu di luar negeri. Saat ini Nadiem Makarim pun dikenal sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Bermula dari keresahanya sebagai langganan pengguna jasa ojek, Ia merasa ada masalah fundamental yang tidak efisien antara tukang ojek dan penumpang. Harga yang bisa dipatok terlalu mahal dan akses ojek yang kurang fleksibel. Sehingga Nadiem pun menemukan solusi baru untuk mendirikan aplikasi gojek agar akses memesan ojek menjadi lebih fleksibel.
Nadiem pun berhasil menyatukan keluhan antara penumpang dan tukang ojek dan bagaimana agar bisnis transportasi ini memiliki match-nya tersendiri. Alhasil, Ia pun berhasil menjadi pengusaha di bidang teknologi yang akhirnya sudah menjadi bisnis besar hingga sekarang.
Putri Tanjung yang dikenal sebagaoi anak pemilik konglomerasi CT Corp yaitu Chairul Tanjung. Meskipun Putri terlahir dari keluarga tajir, dia telah memulai usahanya sejak berumur 15 tahun. Di usianya yang baru 23 tahun, kini ia ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi. Saat ini Putri menjabat sebagai Founder & CEO dari Creativepreneur Event Creator, CBO KREAVI, CXO dari CT Corp, dan menjadi host di acara Podcast youtube chanel CXO Media.
Sean Gelael adalah seorang pembalap dan seorang cucu dari pengusaha ternama yakni PT Fast Food Indonesia Tbk. Perusahaan ini sendiri adalah perusahaan yang menaungi KFC Indonesia, usaha ini sekarang diwariskan kepada Sean. Setelah diberi kepercayaan untuk melanjutkan usaha almarhum kakeknya, ia berhasil membuka gerai KFC di Jakarta dengan konsep yang berbeda serta nuansa baru yang diberi nama KFC Naughty by Nature yaitu satu – satunya yang ada di dunia. Konsep tersebut masih menghadirkan menu fast food namun juga dikombinasikan dengan makanan sehat.
Keempat tokoh tersebut telah membuktikan bahwa, punya privilege dapat memudahkan! Asal bisa membaca peluang, dan memanfaatkannya dengan baik. Tidak akan menyesatkan bila tetap mau bekerja keras, tidak menggampangkan, meremehkan, tidak bergantung pada orang tua maupun keluarga atau kerabat lain, dan selalu mau berinovasi.
Namun biasanya ada 2 kategori orang yang memiliki sebuah privilege, ada yang bisa memanfaatkannya dengan baik dan ada yang tidak. Sangat disayangkan jika kita tidak memanfaatkan privilege yang kita punya dan memanfaatkan relasi dari kerabat orang tua. memanfaatkan apa yang telah di tanam oleh orang tuanya.
Lalu, muncul sebuah pertanyaan “sebenarnya privilege penting gak sih?”
Dapat diasumsikan dengan jawaban bahwa, memiliki privilege adalah penting namun bukan jaminan. Siapasih yang tidak ingin sukses secara instan atau bahkan menjadi lebih cepat dari metode biasanya? Saya rasa, semua orang menginginkanya! Namun, memiliki privilege tidak menjamin hidup akan sukses. Tapi jika tidak memiliki privilege, harus merintis dari bawah untuk mengusahakan suatu karir misalnya. Semua itu kembali kepada diri masing – masing. Memiliki maupun tidak memiliki privilege, tidak akan mencapai titik sukses atau financial freedom yang di inginkan.
Jika terlahir dengan tidak memiliki privilege, itu tidak apa apa … Jangan khawatir! Semua orang bisa mengembangkan potensi dan kompetensinya. Bangun relasi, lakukan kolaborasi. Maka terciptalah karir, yang akan menjadi privilege mu sendiri kelak 😊 (ist/red4)
Komentar