JAKARTA, inikalteng.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjalani akreditasi oleh lembaga independen guna memastikan kualitas makanan yang disediakan oleh Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Nanti akan ada akreditasi terkait hal itu… bukan oleh BGN, melainkan oleh lembaga independen,” ujar Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/3).
Menurutnya, akreditasi ini akan didasarkan pada tiga indikator kualitas, yaitu unggul, baik sekali, dan baik.
“Kami akan menjalankan intervensi terlebih dahulu hingga mencapai 2.000 SPPG yang melayani enam juta orang. Program ini akan berlangsung hingga Agustus. Selama jumlah SPPG tidak bertambah, kami akan mulai proses akreditasi,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, program MBG sempat menghadapi berbagai kendala, termasuk temuan makanan yang tidak layak konsumsi karena mentah, basi, atau bahkan berisiko membahayakan penerima manfaat.
Kasus terbaru terjadi di SDI Waingapu 3, Sumba Timur, pada Rabu (19/2), di mana ditemukan ayam mentah dalam menu MBG yang disediakan oleh SPPG Waingapu. Insiden ini terjadi pada hari ketiga pelaksanaan MBG di wilayah tersebut.
Para siswa enggan menyantap makanan tersebut setelah melihat ayam yang masih berwarna merah, yang membuat mereka merasa mual. Pihak sekolah pun segera mengetahui kejadian ini setelah menerima laporan dari para siswa.