SAMPIT, inikalteng.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rudianur, mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab Kotim) dalam setiap programnya bersama dengan pemerintah desa harus mampu memajukan desa. Sehingga tidak ada lagi desa di Kotim yang berkatagori desa tertinggal.
“Kami berharap tidak ada desa di Kotim yang masuk katagori tertinggal, maksimal di akhir jabatan bupati saat ini. Persoalan desa tertinggal harus mampu diatasi sebagaimana program kepala daerah yang lalu,” kata Rudianur, Jumat (5/5/2023).
Politisi Partai Golkar Kotim itu menyebut, dari 168 desa di Kotim, ada sekitar 10 persen masih berstatus desa tertinggal. Salah satu indikatornya adalah belum dijangkau listrik, dan akses transportasi darat.
Dia berharap agar dana desa juga digunakan untuk mendukung fokus pembangunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Data yang didapat, sejak tahun 2019 Kotim sudah dapat mengurangi desa sangat tertinggal. Dari 55 desa pada 2018 menjadi 25 desa pada 2019 atau berkurang 30 desa. Kemudian, di tahun 2020 masih ada 25 desa yang masuk katagori tertinggal. Jumlah itu di tahun 2022 masih tetap bertahan. (ya/red1)
Komentar