Proyek Multiyears di Kotim Disinyalir Bermasalah

Penegak Hukum Harus Melakukan Pengecekan

SAMPIT – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun ST, mempertanyakan sejumlah proyek multiyears di Sampit, Kotim. Di antaranya yang berada di dalam Kota Sampit yakni Proyek Sirkuit Balapan Motor di Jalan Jenderal Sudirman Km 6, Pasar Expo, Pasar Mangkikit, dan Pasar A Yani. Kemudian, Proyek Peningkatan Wisata Pantai Ujung Pandaran yang juga disinyalir bermasalah, karena pekerjaannya yang tak kunjung rampung.

Baca Juga :  Penyebaran Kasus DBD Perlu Diantisipasi

“Banyak pembangunan yang prioritas untuk masyarakat, justru dikorbankan karena proyek multiyears ini. Daerah merugi kalau dibiarkan pekerjaan pihak ketiga yang tidak beres tersebut,” ujar Rimbun di Sampit, Selasa (26/1/2021).

Terkait hal itu, Rimbun mempersilakan aparat penegak hukum jika ingin melakukan pengecekan. Karena disinyalir sejumlah proyek tersebut hanya merugikan keuangan negara.

Baca Juga :  Legislator Gumas Harap Warga Penambang Emas Tidak Dihukum
Salah satu proyek multiyears dalam Kota Sampit yakni Pembangunan Sirkuit Balapan Motor di Jalan Jenderal Sudirman Km 6, yang sampai sekarang belum selesai meskipun sudah melampaui jangka waktu pengerjaannya.

“Pemda jangan diam saja. Kontraktor pemenang lelang harus bertanggung jawab atas proyek multiyears itu. Kalau tidak mampu menyelesaikan, kenapa ikut lelang? Artinya, mereka sengaja tidak bekerja secara sungguh-sungguh dengan alasan corona dan lain sebagainya. Padahal setahu kami, bila sudah menang lelang, maka tidak ada alasan lagi tidak bekerja menyelesaikan pekerjaannya,” tandas Rimbun.

Baca Juga :  Awasi Penggunaan Anggaran Covid-19, Pemkab Lamandau Tandatangani MoU dengan Kejari

Dia sangat menyayangkan banyak anggaran yang tersedot karena proyek multiyears tersebut. Hal itu sama artinya anggaran tersebut terbuang sia-sia.

“Saya minta pemerintah daerah segera menginventarisir proyek multiyears di Kotim. Kontraktor yang tidak profesional itu, sebaiknya jangan dipakai lagi di Kotim,” tutur Rimbun. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA