PT MMaL-Pemkab Lamandau Sinergi Latih Koperasi Binaan

NANGA BULIK, inikalteng.com – Masih banyaknya koperasi di Lamandau yang belum berjalan dengan baik tata pengelolaannya, menjadi perhatian Pemkab Lamandau. Bekerjasama dengan PT Menthobi Makmur Lestari (MMaL), pemerintah setempat melakukan pelatihan bagi koperasi binaan.

Pasalnya akibat kurang baiknya tata kelola koperasi, sering terjadi konflik internal di dalam tubuh koperasi. Sebagian besar, disebabkan masih lemahnya kualitas SDM dalam melakukan tata kelola koperasi.

Bertempat di GPU Lantang Torang, Lamandau, pada 7 November 2022 lalu, Pemkab Lamandau bekerjasama dengan PT MMaL melakukan sosialisasi tata kelola koperasi yang baik bagi seluruh koperasi yang ada di Lamandau. Di hari kedua kegiatan, pihaknya secara intensif juga memberikan pelatihan secara khusus kepada dua koperasi binaan.

Baca Juga :  Keberadaan HTR di Kotim Perlu Dievaluasi dan Didata

“Pelatihan hari kedua ini kita fokus kepada koperasi binaan PT MMaL, yaitu Koperasi Berkah Kujan Bersatu di Desa Kujan, dan Koperasi Maspati Jaya di Desa Guci. Ini sebagai bukti tanggung jawab moral kita terhadap keberlangsungan koperasi di bawah bianan,” ungkap Direktur PT MMaL MA Pahlevi Pangerang di sela kegiatan.

Kegiatan pelatihan tata kelola koperasi yang baik pada dua koperasi binaan tersebut, dilakukan di Tribun PT MMaL pada Selasa (8/11/2022). Diikuti para Pengurus dan Pengawas kedua koperasi, pihaknya mendatangkan narasumber dari Lembaga Pendidikan Perkoperasian (Lapenkop) untuk memberikan pembinaan dan pelatihan.

“Alasan kita melakukan tata kelola koperasi, yaitu harus selalu belajar, dan perlu adanya evaluasi agar semua pengurus paham semua tentang tata kelola koperasi. Perusahaan kita memiliki kepedulian terhadap koperasi demi kemajuan koperasi itu sendiri, dan demi kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar kebun,” ujar pria yang juga merupakan anggota Dewan Koperasi Indonesia ini.

Baca Juga :  Kabinda Kalteng Silahturahmi Dengan Pemkab Mura

Menurutnya, koperasi-koperasi tersebut perlu berbenah agar bisa lebih sehat dan maju. AD/ART koperasi harus dijalankan, seperti menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) secara rutin. Selain itu juga perlu adanya penataan kembali struktur organisasi koperasi, contohnya kujan dari 616 anggota CPCL, namun hanya 103 orang saja menjadi anggota koperasi.

Karenanya untuk memastikan kinerja hasil dari sosialisasi tata Kelola koperasi, pihaknya akan merencanakan prosesm evaluasi dan monitoring bulanan, serta pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga :  Venue UCI MTB Eliminator World Cup 2022 akan Rampung Pertengahan Agustus

“Kami dari pihak perusahaan juga membuka lebar, memberikan kesempatan kepada koperasi binaan ikut serta sebagai mitra usaha dengan mekanisme bisnis yang berlaku. Dengan peluang usaha ini diharapkan koperasi bisa lebih maju, dan tidak hanya bergantung pada dana yang selama ini dikirim oleh perusahaan saja,” ucapnya.

Dia berharap dengan koperasi yang sehat dan masyarakat yang sejahtera, koperasi jadi benteng perusahaan dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, seperti sengketa lahan yang ditunggangi oknum organisasi masyarakat. Hal itu sesuai dengan prinsip dari PT MMaL, untuk selalu menjaga keharmonisan Tripartit (Perusahaan, Masyarakat, dan Pemerintah) dalam menjalankan usaha. (nat/red2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA