SAMPIT, inikalteng.com – Puluhan bangunan los pasar tradisional di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin (3/1/2022) siang, sekitar pukul 14.00 WIB, hangus terbakar. Kobaran api membuat barang jualan para pedagang ludes jadi arang. Api sangat cepat melahap sejumlah bangunan pasar tersebut, lantaran banyak terbuat dari kayu dan juga lokasi pasar di kecamatan tersebut jauh dari jangkauan pemadam kebakaran (damkar).
Salah seorang warga Pundu, Dewi mengatakan, api seketika langsung membesar bersamaan dengan bunyi ledakan yang cukup keras. Warga pun sontak kaget dan langsung keluar dari rumahnya untuk melihat. Ternyata api sudah berkobar dengan kepulan asap yang sangat tebal.
“Ada suara ledakan, pas dilihat api sudah besar. Puluhan bangunan pasar dan barang jualan pun turut terbakar habis,” ujar Dewi saat dibincangi wartawan tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah mengatakan, kebakaran yang terjadi di Pasar Desa Pundu RT 01 Rw I ini, terjadi sekitar pukul 14.15 WIB. Identitas para pemilik bangunan rumah dan ruko yang terbakar masih dalam pendataan.
“Jumlah bangunan pasar yang terbakar kurang lebih 50 kios, kerugian material belum bisa diperkirakan,” ucapnya.
Diungkapkan Ubaidillah, berdasarkan informasi yang didapat dari salah seorang saksi bernama Kaspiah, sebelumnya dia sedang berada di dapur kios yang di sewanya untuk mencuci piring yang akan dipergunakan dalam acara pernikahan. Setelah selesai, Kaspiah mau masuk ke dalam rumah, mendadak terdengar suara letusan cukup keras. Spontan Kaspiah melihat arah atas karena di langit-langit rumah itu ada kobaran api.
“Melihat itu, Kaspiah bergegas lari ke arah belakang rumah untuk menyelamatkan diri. Karena konstruksi rumah tersebut berbahan kayu, api dengan cepat membesar dan menjalar ke bangunan sekitarnya di dalam lingkungan komplek Pasar Pundu. di Kawasan itu diperkirakan rumah dan kios sejumlah 50 bangunan, dan semuanya hangus terbakar,” jelas Ubaidillah.
Upaya pemadaman dilakukan oleh masyarakat sekitar secara manual, hingga kemudian datang bantuan dua unit mobil damkar dari perusahaan perkebunan kelapa sawit terdekat dan juga mobil damkar dari Pemkab Katingan, serta tiga unit mobil damkar dari Kabupaten Kotim. Setelah para petugas damkar berupaya maksimal, akhirnya kobaran api berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 17.30 WIB.
“Rumah dan kios di pasar itu terbuat dari bahan kayu. Akibat kebakaran tersebut, ada satu korban jiwa. Korban terkejut melihat rumahnya tebakar. Asal api diduga berasal dari korsleting listrik arus pendek. Saat ini, dapur umum dari pemerintah desa sudah didirikan tetapi masih banyak kekurangan alat masak dan bahan pokok. Dari Damkar, BPBD dan Dinsos sudah memberangkatkan bantuan dari Sampit untuk dapur umum yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial,” jelas Ubaidillah. (ya/red1)
Komentar