SAMPIT – Sedikitnya ada 40-an desa tersebar di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), hingga kini masih gelap gulita karena belum menikmati aliran listrik. Keadaan itu sungguh memprihatinkan, karena negara kita kini sudah berusia 75 tahun, namun masih banyak desa yang belum merasakan menikmati aliran listrik dari pemerintah.
Ketua Komisi II DPRD Kotim Hj Darmawati mengatakan, sudah menjadi tanggungjawab pemerintah untuk memperhatikan desa-desa di Kotim tersebut yang hingga kini masih gelap gulita karena belum ada aliran listrik.
“Saya mendorong pemerintah daerah supaya ke depannya bisa memperhatikan hal ini. Jangan hanya fokus kepada proyek-proyek besar di dalam kota saja, melainkan juga di desa yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,” kata Darmawati di Sampit, Kamis (27/8/2020).
Listrik merupakan salah satu penunjang lajunya pertumbuhan ekonomi masyarakat. Berbagai macam bidang usaha mikro kecil dan menengah pun akan bermunculan nantinya.
“Saya amati desa-desa yang sudah teraliri listrik, pertumbuhan ekonominya cukup baik dibandingkan desa-desa yang belum ada listriknya,” ujar Darmawati.
Dia juga meminta kepada Pemkab Kotim supaya meningkatkan koordinasi dengan PT PLN Cabang Sampit, terutama untuk mencari solusi bagaimana supaya semua desa di Kotim bisa terang benderang.
“Ini adalah PR kita semua, dan harapan kami ini bisa dilakukan secara bertahap. Pihak PLN sendiri sebenarnya welcome dan mereka juga siap untuk memasang jaringan listrik. Namun jika tidak ada respon atau keinginan dari pemerintah daerah, mereka akan kesulitan juga, karena banyak hal yang harus diproses jika mereka sendiri yang jemput bola tanpa ada permintaan. Kepala desa melalui pemerintah daerah harus aktif berkoordinasi dengan PLN,” harap Darmawati.(red)