SAMPIT, inikalteng.com – Proses rekapitulasi hasil pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sempat mengalami kericuhan khususnya pada tahap penghitungan suara partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg), Senin (19/2/2024) malam, sekitar pukul 21.40 WIB.
Sejumlah anggota kepolisian dari Polres Kotim diturunkan ke lokasi guna mengamankan proses rapat pleno terbuka rekapitulasi suara tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun, kericuhan ini terjadi saat rapat pleno rekapitulasi tingkat Kecamatan untuk TPS 02 Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu. Ketegangan itu terjadi antara dua saksi caleg dan anggota PPK setempat.
Zikri, Seorang warga setempat mengungkapkan, informasi tentang keributan ini tersebar luas di kecamatan tersebut. “Memang ada keributan saat rapat pleno terbuka. Tidak tahu juga ributnya karena apa,” ujar Zikri.
Camat Cempaga Hulu Gusti Mufaki mengakui bahwa sempat ada ketegangan, hingga akhirnya proses penghitungan suara tersebut dihentikan dan akan dilanjutkan pada pagi hari berikutnya.
“Memang sempat ada ketegangan, tapi kemudian aman dan kondusif. Rapat pleno itu untuk TPS 02 Sungai Ubar Mandiri,” ucap Gusti Mufaki saat dikonfirmasi wartawan media ini, usai pleno.
Sedangkan Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kotim, Muhammad Natsir belum memberikan keterangan terkait kericuhan yang terjadi.
“Diskors sampai pagi besok. Saya tidak tahu detailnya. Yang tahu anggota KPU Kotim Pendi yang ke sana,” jawab Natsir di Sampit.
Hingga saat ini, penyebab pasti dari kericuhan dalam rapat pleno terbuka yang diselenggarakan di samping rumah jabatan Camat Cempaga Hulu tersebut masih belum diketahui. Aparat kepolisian juga belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.
Penulis : Sumi
Editor : Zainal
Komentar