Rektor UPR Kecam Aksi Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar

Dr Andrie Elia: Ancaman Terorisme Harus Dilawan

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/03/2021) siang, sekitar pukul 10.00 WITA, menjadi peristiwa yang memilukan di tengah perjuangan bangsa Indonesia melawan Pandemi Covid-19 yang menggerogoti seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Bom bunuh diri ini terjadi setelah ibadah Misa dan menjelang Hari Raya Paskah bagi umat Kristiani serta menjelang Ramadhan bagi umat Muslim.

Baca Juga :  Rektor UPR Jadi Kandidat Penerima Penghargaan PWI

Terkait kejadian memilukan itu, Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE MSi menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya bagi semua pihak yang terdampak. Dia berharap jemaat Gereja maupun masyarakat umum yang menjadi korban jiwa dari aksi teror tersebut, dapat segera pulih.

Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini juga mendukung dan mendorong pihak keamanan dapat segera mengungkap kasus ini hingga tuntas. Hal itu sebagai perlawanan negara terhadap aksi dan tindakan terorisme yang mengancam keutuhan bangsa, serta dapat dengan segera menemukan aktor intelektual dari peristiwa yang sangat menyinggung harkat dan martabat kemanusiaan ini.

Baca Juga :  Pegawai Dishub Barut Dirapid Test

“Peristiwa ini hendaklah jangan mengganggu kohesivitas kita sebagai bangsa yang tengah berjuang mengatasi pandemi Covid-19,” harap Andrie Elia dalam rilisnya di Palangka Raya, Senin (29/3/2021).

Rektor UPR juga mengajak mahasiswa-mahasiswi, pemuda-pemudi, kaum milenial, kaum intelektual, untuk bersatu padu membangun bangsa Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sembari berdoa bahwa kejadian serupa tidak akan terulang kembali. Pihaknya juga mendukung sepenuhnya upaya pihak keamanan negara dalam mengungkap kasus tersebut.

Baca Juga :  Pengawasan UTBK SBMPTN 2022 UPR Diperketat

“Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi dasar yang kuat, bersama kemanusiaan sebagai persoalan yang paling mendasar dalam kehidupan. Mari kita lawan semua upaya yang mengancam stabilitas nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” seru Rektor UPR. (n/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA