PALANGKA RAYA – Di tengah kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE MSi menyempatkan diri melaksanakan kuliah daring (dalam jaringan) bersama mahasiswa. Kegiatan yang difasilitasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPR ini, dilakukan melalui berbagai media daring, langsung dari Rumah Jabatan Rektor UPR, Senin (6/4/2020).
Dalam kesempatan itu, Rektor juga membuka diri untuk mendengarkan berbagai keluhan mahasiswa. Keluhan tersebut di antaranya penerapan kuliah daring yang dinilai membebankan mahasiswa, karena harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli kuota internet, serta persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan lain sebagainya.
Menanggapi itu, Andrie Elia berjanji akan membawa keluhan tersebut dalam Rapat Senat UPR, dan meminta perwakilan BEM UPR untuk hadir dalam rapat tersebut. Sehingga apa yang menjadi keluhan dapat disampaikan langsung, serta mendapat tanggapan dari Senat UPR.
“Menyoal UKT, perlu anak-anakku sekalian pahami bahwa UPR ini Satker, bukan BLU atau lainnya. Di mana dalam melaksanakan pengelolaan keuangan, semua diatur sesuai Peraturan Perundang-Undangan,” ujarnya.
Di sisi lain, semua UKT yang mahasiswa bayarkan tidak masuk ke dalam kas UPR. Melainkan semua itu masuk ke dalam kas negara, yang akan dikembalikan ke UPR dalam bentuk program dan kegiatan.
“Semua keluhan anak-anakku sekalian akan saya perjuangkan. Tapi tolong bantu saya juga sebagai Rektor, beri masukan, bantu saya mencari solusi atas semua persoalan yang ada,” tegasnya.
Di akhir perbincangan, Dr Andrie Elia mengajak seluruh mahasiswa dan semua pegawai di UPR untuk bersama-sama berjuang memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sehingga kampus UPR, dapat terbebas dari pandemi yang sekarang sedang terjadi. (il)