KUALA KAPUAS – Dalam rangka mewujudkan Program Ketahanan Pangan Resolusi Permasyarakatan Tahun 2020, Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kuala Kapuas melakukan tanam perdana yang berlokasi di Open Camp Desa Bunga Mawar Handel Gaben, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Senin (19/10/2020).
Kegiatan tanam perdana tersebut diikuti oleh Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Permasyarakatan, Hendra Eka Putra beserta jajarannya, diantaranya Kanwil Kemenkumham Kalteng dan Kalsel. Tampak pula hadir ditengah-tengah rombongan, Anggota DPR RI Dapil Kalteng Ary Egahni Ben Bahat serta jajaran Pemkab Kapuas.
Tujuan program ini yakni untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) khususnya di Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas dan juga guna mendukung program pemerintah yakni terkait Food Estate.
Direktur Binapilatkerpro Hendra Eka Putra yang mengunjungi langsung lokasi tersebut sangat mengapresiasi atas dicanangkannya program ini, yang mana menurutnya Ini merupakan prestasi dari Kepala Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas beserta jajaran yang telah berkolaborasi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas.
“Dari Unit Pelaksanan Teknis (UPT) yang pernah mencanangkan program seperti ini, saya kira Rutan Kapuas merupakan yag terbaik sebab mendapatkan dukungan dari para Stakeholder mulai dari Bupati, Kepala Dinas hingga masyarakat sekitar,” ungkap Hendra.
Melalui penanaman perdana ini diharapkan bisa menjadikan lokasi Open Camp Bunga Mawar ini sebagai salah satu sentra lumbung padi permasyarakatan khususnya wilayah Kabupaten Kapuas dan dapat dijadikan contoh untuk lapas-lapas lain di Indonesia.
“Program seperti ini ada 3 di Indonesia diantaranya Lapas terbuka Nusakambangan, Lapas Ciangir dan Rutan Kapuas. Kami sangat mendukung penuh kegiatan ini dan akan membahas lebih lanjut terkait apa saja yang masih dibutuhkan kedepannya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas, Toni Aji Priyanto menuturkan Rutan yang dipimpinnya memiliki dua bentuk pembinaan yaitu pembinaan didalam tembok dan pembinaan diluar tembok, khusus pembinaan diluar tembok ada mekanisme yang harus dijalankan atau istilahnya asimilasi kerja.
“Asimilasi kerja ini diberikan kepada para warga binaan yang sudah menjalankan setengah dari masa hukumannya,” kata Toni Aji.
Menurutnya, akan sangat disayangkan apabila selama menjalani masa hukuman, para napi tidak mendapatkan pembekalan ilmu. Hal itulah yang membuat Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas memberikan pembekalan terkait keterampilan, yang dalam hal ini dibidang pertanian kepada para warga binaannya.
“Saat ini luas lahan yang tergarap baru 8 hektar dari yang ditargetkan seluas 25 hektar, untuk hasil produknya sementara masih digunakan di lingkungan rutan saja dulu, namun tidak menutup kemungkinan apabila hasil yang didapatkan skalanya besar, maka akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Kalimantan,” pungkasnya.(hy/red)
Komentar