SAMPIT, inikalteng.com – Inspeksi mendadak (sidak) Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) bersama Komisi III ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kotim, Senin (27/9/2021) sore, menemukan sejumlah sarana dan prasarana fasilitas dinas tersebut dinilai tidak layak lagi dan bahkan memprihatinkan. Salah satunya tempat parkir mobil damkar yang terlihat sudah reyot, dan ketika hujan atapnya bocor.
Selain itu, pos tempat para petugas piket setiap hari tampak memprihatikan. Pos itu hanya diatapi seng bekas yang sudah rusak, sehingga ketika hujan, para petugas basah. Kawasan sekitar kantor dinas itu juga becek ketika hujan, dan mobil damkar juga terlihat sudah tidak layak digunakan kendatipun masih bisa berfungsi.
“Saya harap di tahun 2022 nanti Pemkab Kotim bisa meningkatkan sarana dan prasarana damkar. Itu sangat penting, karena berkaitan dengan kepetingan masyarakat banyak,” ujar Ketua DPRD Kotim Rinie di Sampit, Selasa (28/9/2021).
Yang juga tidak kalah pentingnya, menurut Rinie, adalah anggaran untuk para petugas. Terutama uang lembur mereka juga dinilai sangat minim, yaitu hanya Rp50 ribu untuk 12 jam piket.
“Anggaran untuk uang lembur, saya harap bisa diperhatikan oleh pemerintah daerah. Karena damkar ini adalah ujung tombak kita dalam mengatasi bencana di daerah, salah satunya pada saat musim kemarau kerapkali terjadi kebakaran lahan,” ujar Rinie.
Dari hasil sidak itu, ungkap Rinie, pihaknya juga sepakat jika Pos Damkar yang ada dipindah dari Museum Kayu ke lahan kosong milik pemerintah di Jalan Pemuda Sampit. Lokasi itu dianggap cocok untuk Pos Damkar dan juga terminal.
“Kita sudah lihat lokasinya, saya harap dukungan dari Bupati Kotim agar bisa merealisasikannya di tahun 2022 nanti. Karena kita tidak tahu di tahun depan apakah kita masih berada di musim hujan atau tidak. Bisa saja di tahun depan itu kemarau panjang. Jadi, kita harus siap menghadapi segala bentuk dan macam bencana di daerah ini,” jelas Rinie. (ya)