Satu PDP di Kotim Dikabarkan Wafat

SAMPIT – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengabarkan bahwa satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di wilayah itu wafat. Pasien berusia 52 tahun itu, wafat pada Jumat (10/4/2020) malam, sekitar pukul 22.35 WIB, saat menjalani isolasi di RSUD dr Murjani Sampit dan menunggu hasil laboratorium.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kotim, yang juga Bupati Kotim H Supian Hadi, dalam rilisnya kepada awak media di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kotim, Sabtu (11/4/2020), menyebutkan, almarhum sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selain itu, almarhum juga memiliki riwayat penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Baca Juga :  35 Tenaga Kesehatan di Palangka Raya Positif Terpapar Covid-19

Awalnya, lanjut Bupati Kotim yang kini menjabat periode kedua ini, almarhum akan dimakamkan di pemakaman Jalan Sudirman Km 14, Sampit, atau di area pemakaman khusus pasien Covid-19 yang telah disiapkan oleh Pemkab Kotim.

Akan tetapi, pihak keluarga pasien meminta agar dimakamkan di pemakaman keluarga. Sehingga pihaknya, mengabulkan keinginan keluarga itu dan memakamkan almarhum berdasarkan protokol pemakaman pasien Covid-19.

Baca Juga :  Perpustakaan SD di Kota Palangka Raya Belum Ada yang Berstandar Nasional

“Kondisi terkini, karena satu PDP di Kotim meninggal dunia, maka jumlah PDP di Kotim turun dari 8 orang menjadi 7 orang. Sementara jumlah pasien Covid-19 yang dirawat, masih berjumlah 3 orang, dan Orang Dalam Pantauan (ODP) tetap sebanyak 95 orang,” terangnya.

Dengan wafatnya pasien PDP Covid-19 itu, Supian Hadi atas nama Pemkab dan masyarakat Kotim, menyampaikan turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya. “Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ucapnya.

Baca Juga :  Tenaga Kesehatan Harus Siaga

Proses Pemakaman Ditanggung Pemkab Kotim

Sementara untuk proses pemakaman pasien, sepenuhnya ditanggung Pemkab Kotim. Sehingga mulai dari memandikan, mengafani, serta menguburkan, semua dilakukan oleh tim medis.

“Semua tetap dalam pemantauan. Segala prosesnya, dilakukan sesuai teknis protokol kesehatan,” tutup Supian Hadi. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA