Sejumlah Sekolah Bukit Raya Kekurangan Tenaga Pendidik

DPRD Katingan908 views

KASONGAN, inikalteng.com – Kalangan Anggota DPRD Kabupaten Katingan kembali menyoroti dunia pendidikan di wilayah pedalaman Bumi Penyang Hinje Simpei. Pasalnya, masih ada beberapa institusi pendidikan yang memprihatinkan fasilitas sekolahnya.

“Hingga saat ini masih ada sekolah-sekolah di Kabupaten Katingan ini kekurangan guru, terutama di bagian hulu Sungai Katingan atau di wilayah Kecamatan Bukit Raya,” kata Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Rudi Hartono, Kamis (2/3/2023).

Salah satunya adalah sekolah Satu Atap (Satap) di Kecamatan Bukit Raya. Sekolah tersebut diketahui wakil rakyat saat reses bahwa kekurangan guru bidang studi.

Baca Juga :  Pemkab Katingan Diminta Prioritaskan Pembangunan di Dua Kecamatan

“Saat saya tanyakan dengan pihak sekolah. Diungkapkan bahwa sekolah di wilayah tersebut belum memiliki guru matematika,” jelasnya.

Bahkan, lanjut dia, ada juga beberapa sekolah di wilayah Kecamatan Bukit Raya belum memiliki guru agama, guru bahasa Indonesia dan IPA.  Dengan ketiadaan guru-guru di sekolah tersebut, legislator partai politik (parpol) berlambang pohon beringin ini mengaku prihatin.

Baca Juga :  Dewan Sarankan Masyarakat Jalani Vaksinasi Covid-19

“Karena, jika kondisi itu tidak segera ditindak lanjuti, dunia pendidikan di daerah kita, kian tahun bukannya semakin membaik, tapi akan kian menurun,” ujarnya.

Politikus asal daerah pemilihan III ini berharap dengan sangat kepada Disdik setempat, agar segera turun ke lapangan. Sehingga, dapat mengetahui sekolah-sekolah mana saja yang kekurangan guru dimaksud.

“Jika ada sekolah yang  tidak ada guru bahasa Indonesia, secepatnya juga untuk ditempatkan di sekolah tersebut,” tambahnya.

Baca Juga :  Perhatikan Aspirasi Warga Hiang Bana

Jika sebelumnya ada guru matematika di sekolah tersebut, namun sudah tidak ada lagi lantaran minta mutasi ke sekolah lain, kepala dinas harus mencarj tahu alasan pemutasiannya. Mungkin kepala dinas belum mengetahui pemutasian tersebut lantaran kasusnya terjadi di era kepala Disdik sebelumnya.

“Tapi, jika bisa menemukan alasannya, hal itu bisa menjadi salah satu bahan untuk evaluasi ke depan,” pungkasnya.

 

Penulis : Fran

Editor : Dodie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA