PALANGKA RAYA,inikalteng.com – Untuk mempererat tali silahturahmi antar keluarga bakumpai, Forum Pemuda Kerukunan Keluarga Bakumpai (FP-KKB) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar acara Peringatan Nuzulul Quran dan silturahmi keluarga besar Kerukunan Keluarga Bakumpai Provinsi Kalimantan Tengah di Sekretariat KKB, Jalan G.Obos Palangka Raya, Minggu (9/4/2023).
Ketua FP-KKB Kalteng, Riko Rahman menyampaikan, bahwa silaturahmi yang dirangkai Peringatan Nuzulul Quran merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini sehingga dapat terlaksana dengan baik,” kata Riko.
Ketua KKB Provinsi Kalteng, Suriansyah Murhaini memberikan apresiasi kepada pemuda Bakumpai yang melaksanakan kegiatan tersebut. “Saya berpesan agar pemuda mampu berkontribusi dalam segala hal positif dan bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Kalteng, Nuryakin, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua KKB Kalteng. Dalam sambutannya Nuryakin menyampaikan apresiasi juga kepada Pemuda Bakumpai yang menginisiasi kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, dirinya berpesan agar warga Bakumpai selalu menjaga silahturahmi dan merawat persatuan, terlebih memasuki tahun politik jelang Pemilu 2024. Tidak kalah penting menurutnya, bahwa warga Bakumpai harus mampu menjadi warga teladan dimanapun ia berada.
“Warga Bakumpai khususnya yang ada di Kalimantan Tengah, harus mampu berkontribusi terhadap pembangunan daerah, sesuai kapasitas diri masing-masing,” ucapnya.
Jelang pesta demokrasi 2024 Nuryakin berharap warga Bakumpai harus memaknai momentum tersebut, sebagai peluang menunjukkan eksistensi warga Bakumpai. “Warga Bakumpai yang ingin maju di legislatif bahkan kepala daerah harus dengan niat serius dan jangan jadikan ajang coba-coba. Semua warga negara memiliki hak demokrasi yang sama sesuai ketentuan yang dipersyaratkan,” imbuhnya.
Lebih khusus Nuryakin menekankan bahwa apapun tujuan yang ingin kita capai harus berangkat dari nawaitu yang putih dan tulus. “Berangkatlah dari nawaitu yang tulus, bahwa jika apa yang menjadi tujuan dan keinginan kita tercapai, hal itu semata-mata pengabdian untuk ibadah, dan semua itu dapat kita jewantahkan jika masing-masing pribadi kita BerAkhlak dalam mencapai KeBERKAHan dan Ridho dari Allah SWT,” pungkasnya. (ard/red2)
