MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara (Barut) meliburkan aktivitas belajar mengajar sekolah mulai jenjang PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTsN selama dua minggu kedepan.
Meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah diberlakukan setelah dua orang suspect (terduga) virus Corona di Kabupaten Barut. Saat ini, dua orang suspect virus corona tersebut telah dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barut Syahmiludin A Surapati mengatakan, libur sekolah di kabupaten berjuluk Bumi Iya Mulik Bengkang Turan ini berlaku sejak, Kamis (19/3/2020).
“Sedangkan ujian sekolah atau USBK bagi kelas IX SMP/MTsN tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal, setelah itu baru diliburkan,” kata Syahmiludin A Surapati, Rabu (18/3/2020).
Sementara itu, Direktur RSUD Muara Teweh drg Dwi Agus Setijowati mengatakan, keluhan dua orang terduga virus corona tersebut berupa batuk, sesak napas, dan badan panas. Pasien pertama datang ke RSUD Muara Teweh dua minggu lalu. Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Tiongkok. Sedangkan pasien kedua memeriksakan diri empat hari lalu.
Keluhannya sama dengan pasien pertama. Riwayat perjalanan pasien kedua tercatat dari Bogor. Saat ini masih dalam pengawasan. “Hasil pemeriksaan pasien pertama negatif. Pasien kedua masih menunggu hasil swap dari Jakarta,” ujar dia.
Guna memutus mata rantai penyebaran pandemi Covit-19, pihak RSUD langsung mengirimkan suspect ke RS rujukan dan sejak 17 Maret 2020 melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap semua pengunjung RSUD. Alat pemeriksa suhu tubuh (term scanner) dipasang di pintu masuk IGD, ruang masuk poli, ruang rawat inap. (red)