PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, mengungkapkan adanya pertumbuhan signifikan di sektor perbankan umum dan ekonomi digital di wilayah Kalimantan Tengah hingga September 2024.
Primandanu menjelaskan bahwa aset perbankan umum mencatat kenaikan sebesar 16,59% menjadi Rp83,22 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,30% atau senilai Rp71,38 triliun.
“Pertumbuhan ini menunjukkan kinerja positif perbankan di wilayah kita,” ujarnya dalam kegiatan Media Update Sektor Jasa Keuangan Triwulan IV di Kantor OJK Provinsi Kalteng, Rabu (11/12/2024).
Sementara itu, sektor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) juga menunjukkan tren serupa dengan peningkatan pertumbuhan menjadi 29,16% per September 2024, lebih tinggi dibandingkan 26,76% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam laporannya, Primandanu juga memaparkan lima sektor ekonomi utama yang mencatatkan nilai kredit tertinggi di bank umum. Sektor-sektor tersebut adalah:
- Pertanian, perburuan, dan kehutanan.
- Pemilikan rumah tangga lainnya.
- Perdagangan besar dan eceran.
- Pemilikan rumah tinggal.
- Industri pengolahan.
Selain sektor perbankan, OJK mencatat pertumbuhan signifikan pada layanan keuangan berbasis teknologi peer-to-peer (P2P) lending. Hingga September 2024, nilai pembiayaan P2P lending di Kalimantan Tengah meningkat sebesar 54,49%, mencapai Rp395 miliar. Selain itu, jumlah rekening pengguna juga bertambah menjadi 76.447 rekening, naik dari 54.660 rekening pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini ditambahkan Primandanu menggambarkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan teknologi finansial sebagai alternatif pembiayaan.
Dengan perkembangan positif ini, OJK Kalimantan Tengah optimis bahwa sektor jasa keuangan akan terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
penulis/editor : Adinata
Komentar