PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Adat istiadat dan kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), merupakan warisan leluhur yang wajib kita lestarikan. Upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan adat istiadat dan kearifan lokal dimaksud, dapat dilakukan dengan berbagai cara dan bisa melibatkan banyak pihak.
Hal itu diungkapkan Pelestari Adat dan Budaya Kalteng, Sri Candra Nilawati SPd, saat ditemui awak media ini di sela kegiatan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) di Aula BP PAUD & DIKMAS Kalteng di Palangka Raya, Kamis (11/11/2021).
Di Kabupaten Kapuas, Sri Candra Nilawati sudah dikenal masyarakat luas sebagai tokoh seni budaya yang selalu aktif dan konsisten melestarikan seni budaya dan adat istiadat. Setiap waktu tertentu, Sri Candra selalu hadir menghiasi kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kapuas maupun berbagai pihak terkait lainnya. Tidak hanya seorang diri, Sri Candra juga membawa anak-anak muda ikut berperan serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
“Di Kabupaten Kapuas, telah rutin dilakukan setiap tahun berbagai macam kegiatan seni budaya, seperti pementasan drama yang mengangkat cerita atau legenda daerah, lomba tari tradisional, lomba permainan tradisional, lomba masakan tradisional, lawang sakepeng, dan lain sebagainya yang bernuansa budaya daerah,” jelas alumni Universitas Palangka Raya ini.
Meskipun berlatar belakang Sarjana Sastra dan Bahasa Inggris, namun Sri Candra tetap konsisten melestarikan budaya Dayak. Selain sebagai guru di SMA Negeri 2 Kuala Kapuas, dia juga menjadi Pimpinan Sanggar Seni Budaya Majar Anak Tabela, dan selalu mengajak peserta didiknya serta anak-anak (kecil hingga remaja) di Kapuas yang memiliki minat dalam seni budaya untuk berlatih dan belajar berbagai macam kesenian dan adat istiadat Kalteng. Selain itu, Sri Candra juga dikenal aktif membina generasi muda Kapuas melalui Gerakan Pramuka.
“Selain mengikuti kegiatan seni budaya di Kabupaten Kapuas, saya juga aktif mengenalkan dan mempromosikan kearifan lokal Kalimantan Tengah di luar daerah melalui kegiatan-kegiatan nasional,” ungkapnya.
Melihat pengabdian dan konsistensinya dalam melestarikan adat istiadat sebagai kearifan lokal inilah, maka Dinas Pariwisata Kabupaten Kapuas menjadikan Sri Candra Nilawati sebagai Pelestari Adat dan Budaya.
Sejumlah karya dan prestasi di bidang masyarakat adat yang membuat nama Sri Candra kian terkenal, di antaranya ketika menjadi Koreografer Tari Manasai dan Nusantara dengan jumlah penari terbanyak berdasarkan hasil penilaian Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia, Koreografer Tari Badengkoi dan Pencipta Syair Lagu ‘Kapuas Lewu Itah’ dengan jumlah penari lebih dari 5.000 orang hingga meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), Guru Muatan Lokal Terbaik Ke-3 se-Provinsi Kalteng, Tokoh Pendidikan Inspiratif, Tokoh Seni Budaya Daerah, dan Supporter Aktif di Bidang Literasi Daerah.
Sri Candra juga mendapat penghargaan dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka berupa Penghargaan Darmabakti dan Lencana Melati, serta Penghargaan Pancawarsa dari Kwartir Daerah Kalteng. (*/red)
Komentar