oleh

Stunting, Topik Kunker Dewan Barito Kuala ke Palangka Raya

PALANGKA RAYA, inikalteng.com – DPRD Palangka Raya kembali mendapat kunjungan para wakil rakyat dari provinsi tetangga. Adalah sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, yang datang guna melaksanakan kegiatan kunjungan kerja (Kunker), Selasa (16/5/2023).

Kunker yang terdiri dari unsur pimpinan dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Barito Kuala tersebut, diterima Staf Ahli DPRD Palangka Raya, M Saubari Kusmiran, mewakili unsur pimpinan dan anggota DPRD Palangka Raya, dimana pada waktu yang sama sedang melaksanakan kegiatan serupa keluar daerah.

Baca Juga :  Dua Tenaga Ahli Fraksi DPRD Palangka Raya Ditetapkan

“Agenda kunker yang dibawa anggota DPRD Barito Kuala ini adalah mengkaji banding terkait penanganan dan pencegahan stunting,” kata Saubari, usai pertemuan kunker di DPRD Palangka Raya.

Ditambahkan Saubari, dalam pertemuan kunker itu pihaknya telah menjelaskan bagaimana strategi Pemerintah Kota Palangka Raya dalam pencegahan stunting terintegrasi, yang melibatkan lintas sektor, instansi dan lembaga.

Baca Juga :  Di Universitas Palangka Raya, La Nyalla Tegaskan Perlunya Kembali ke Sistem Ekonomi Pancasila

“Disadari, stunting adalah masalah gizi kronis yang mempengaruhi kesehatan dan tingkat kecerdasan anak. Ini tentu menjadi tanggungjawab pemerintah bersama semua elemen dalam pencegahan, maupun menekan angka stunting,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Barito Kuala, Arfah, yang memimpin langsung rombongan kunker itu menyampaikan, pihaknya memilih Kota Palangka Raya sebagai tujuan kunker, karena Palangka Raya cukup berhasil dalam melakukan pencegahan stunting terintegrasi.

Baca Juga :  TMMD ke-115  Wujudkan Pembangunan yang Merata

Ia berharap dari hasil kunker tersebut bisa diadopsi di Kabupaten Barito Kuala. Terutama berkenaan dengan berbagai strategi yang telah dilakukan oleh dinas terkait di Kota Palangka Raya dalam penanganan dan pencegahan stunting.

“Kabupaten Barito Kuala ada rencana membuat regulasi atau perda terkait pencegahan, penanganan maupun upaya menekan angka stunting. Tentu apa yang kami dapatkan dari kegiatan kunker ini bisa bermanfaat nantinya,” tutur Arfah. (sl/red3)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA