TAMIANG LAYANG, inikalteng.com – Sejak ditutupnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mart Nanik Mandiri oleh Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur (Bartim), yang hingga kini tidak ada kejelasan kapan dioperasionalkan kembali, membuat Ketua BUMDes Mart Nanik Mandiri yang juga Kepala Desa (Kades) Jaar Arponi, memutuskan untuk mengubdurkan diri.
Pengunduran diri tersebut, lantaran bertentangan dengan Peraturan Bupati Bartim, tentang Pedoman pendirian, Kepengurusan, serta pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.
“Sejak 26 September 2022, saya telah secara resmi mengundurkan diri sebagai Ketua BUMDes Mart, yang merupakab gabungan dari 16 desa di wilayah Kecamatan Dusun Timur,” ucap Arponi kepada awak media, di Tamiang Layang, Kamis (12/1/2023).
Menurutnya pengunduran diri tersebut, karena dia takut akan mengganggu pekerjaan pokoknya sebagai Kades Jaar, Kecamatan Dusun Timur. Bahkan saat ini, dia juga telah tercatat mengundurkan diri sebagai anggota BUMDes Mart Nanik Mandiri.
Dijelaskan, BUMDes Mart Nanik Mandiri berada di Kota Tamiang Layang, serta dibentuk dan dibangun dari gabungan 16 desa yang berada di wilayah Kecamatan Dusun Timur, dengan modal Rp1,8 miliar. Di mana setiap desa menyetorkan uang dengan jumlah bervariasi, untuk Desa Jaar sendiri sebasar Rp270 juta, sedangkan desa lain ada yang Rp50 juta, Rp30 juta, dan Rp100 juta.
Penggunaan dana tersebut, sambung Arponi, sekitar Rp400 juta untuk merehap toko yang sudah disediakan Pemerintah Daerah, membeli rak, mesin kasir, pendingin ruangan, bahan-bahan pokok yang akan dijual, dan perlengkapan lainnya untuk menunjang BUMDes Mart tersebut.
“BUMDes Mart sudah siap dan sempat dibuka sekitar dua minggu, bahkan antusias masyarakat sangat tinggi. Namun tiba-tiba ada perintah dari Kecamatan untuk tutup, dan sampai saya mengundurkan diri sebagai ketua sampai saat ini, BUMDes Mart tersebut tutup, tak beroperasi, tanpa ada kejelasan kapan lagi akan beroperasi,” ungkapnya.
Untuk diketahui, pada 2022 Pemkab Bartim melalui Dinas PUPR Perkim setempat telah membangun 14 BUMDes Mart tambahan, di 10 Kecamatan. Keberadaan BUMDes Mart tersebut, diharapkan memudahkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di desa-desa, dan sebagai konsep untuk meningkatkan usaha maupun pendapatan bagi Pemerintah Desa, yang tujuan akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (ae/red2)