SAMPIT, inikalteng.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Syahbana menegaskan, tim sukses para pasangan calon (paslon) peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) agar memberikan edukasi politik yang baik di masyarakat. Salah satunya jangan sampai berpolitik adu domba di kalangan masyarakat, yang bisa berujung kepada perpecahan di kalangan masyarakat itu sendiri.
Syahbana menilai, kondisi pemilihan kepala daerah serentak ini berpeluang besar membuat perpecahan di kalangan masyarakat. Apalagi dengan fanatisme pemilih sangat tinggi demi memperjuangkan masing-masing jagoannya agar menjadi pemenang dalam pilkada.
“Penting disampaikan kepada masing-masing tim sukses, baik itu untuk calon bupati dan juga untuk gubernur dan wakil gubernur supaya bisa berpolitik yang cerdas, santun di momentum pilkada ini. Jangan sampai saling menjelekkan,” ujar Syahbana di Sampit, Jumat (1/11/2024).
Dikatakan, selama ini tampak mulai munculnya kampanye-kampanye saling menjelekkan lawan di lapangan. Kampanye seperti itu sangat rawan memicu gesekan antarpendukung fanatik masing-masing paslon. “Riak-riak gesekan in mulai terlihat di lapangan, bahkan isu-isu SARA pun mulai digunakan oleh oknum-oknum tim sukses. Maka dari itu, tim sukses ataupun ketua tim pemenangan hendaknya mengajak relawan maupun tim pemenangan lainnya supaya bisa berpolitik yang baik,” ujarnya.
Politikus Partai Nasdem ini menegaskan, ajakan pemilu damai memang harus dibuktikan dan diimplementasikan secara nyata. Terutama dari kalangan elit politik sendiri, sehingga jangan memicu provokasi dan perpecahan di kalangan pemilih.
“Komitmen berpolitik yang bermartabat itu harus dibuktikan secara nyata dan konsisten. Terutama mulai dari palson hingga tim sukses. Mari kita sepakati untuk tidak menghalalkan kampanye hitam dalam pilkada ini dan jangan membuat masyarakat diadu domba,” tutur Syahbana yang juga Ketua Badan Kehormatan DPRD Kotim ini. (**)
Penulis : Emi
Editor : Ardi