PALANGKA RAYA – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalteng menyebut, memasuki triwulan II 2020 ekonomi Kalteng diprakirakan akan terus turun atau tumbuh lebih rendah dibandingkan capaian triwulan I 2020.
Kepala BI Perwakilan Kalteng Rihando melalui Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Yudo Herlambang dalam rilisnya kepada awak media, Selasa (12/5/2020), menuturkan, pihaknya memprakirakan ekonomi Kalteng pada triwulan ll 2020 akan tumbuh pada kisaran ±(0,1-0,5 persen).
“Pandemi diprakirakan masih terus berjalan, dan hasil sejumlah riset dan studi yang menunjukkan bahwa pandemi baru akan berakhir pada triwulan lll 2020 menjadi penyebab utama rendahnya perkiraan pertumbuhan ekonomi Kalteng,” bebernya.
Dia menerangkan, menurunnya aktivitas masyarakat di luar rumah, terutama pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan berdampak signifikan terhadap lapangan usaha (LU) perdagangan, akomodasi, dan transportasi.
Di sisi lain, konsumsi domestik juga diprakirakan akan melambat seiring dengan menurunnya pendapatan masyarakat, serta kebijakan pelaku usaha menerapkan PHK dan unpaid leave (dirumahkan tanpa mendapatkan gaji) terhadap tenaga kerjanya.
Menurut Yudo, penanggulan penyebaran pandemi covid-19 dan mitigasi terhadap dampak yang ditimbulkan, tidak dapat dilakukan sendiri hanya oleh pemerintah daerah.
“Dibutuhkan pemahaman, koordinasi, sinergi, dan partisipasi aktif langsung dari seluruh elemen masyarakat serta institusi yang ada di Kalteng dalam meredam dampak covid-19 lebih luas. Terutama terhadap perlambatan ekonomi yang berpotensi terjadi ke depan,” pungkasnya. (red)
Komentar