TUMBANG NUSA, inikalteng.com – Sebuah langkah monumental untuk masa depan lahan gambut di Indonesia dilakukan dengan peluncuran Program Perawatan Lanjutan Pasca Serah Terima Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 800 hektar di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tumbang Nusa pada 27-28 Desember 2024.
Program ini digagas oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) Group bekerja sama dengan BPDAS Kahayan dan BPSILHK Banjarbaru, sebagai bagian dari komitmen bersama dalam konservasi lingkungan.
Pada hari pertama, Jumat (27/12/2024), dilakukan simbolisasi penanaman pohon yang menandai dimulainya program ini. Penanaman ini melambangkan harapan besar untuk pemulihan dan keberlanjutan ekosistem gambut yang vital bagi kehidupan.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Dirjen PDASRH) KLHK Ibu Dyah Murtiningsih, Kepala BPDAS Kahayan Aziz Ahsoni SHut MSi, Kepala BPSILHK Banjarbaru Ir Sujarwo Sujatmoko, Direktur PT TTA Group BJ Basuki, dan pihak terkait lainnya.
Selanjutnya pada hari kedua, Sabtu (28/12/2024), ditandatangani prasasti peluncuran program yang menandai komitmen resmi berbagai pihak terhadap program perawatan lanjutan ini. Kolaborasi ini memperlihatkan keseriusan dalam memastikan keberhasilan rehabilitasi DAS, tidak hanya sebagai kewajiban tetapi juga sebagai investasi dalam ekosistem yang lebih baik.
Misi utama kegiatan ini adalah Pemulihan Ekologis dan Ekonomi. Program ini dirancang untuk menghidupkan kembali fungsi ekologis dan ekonomi kawasan gambut. Tujuan utamanya mencegah degradasi lebih lanjut. Program ini juga membuka peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. KHDTK Tumbang Nusa dapat menjadi contoh nyata kawasan yang dikelola untuk kepentingan bersama, yakni melestarikan lingkungan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat.
“Apa yang kita lakukan hari ini adalah bukti bahwa solusi nyata untuk perubahan iklim dan kerusakan lingkungan tidak hanya ada dalam wacana, tetapi juga dalam tindakan nyata. Saya berharap bahwa program perawatan lanjutan ini dapat menjadi model bagi program serupa di masa depan, dan bahwa kawasan KHDTK Tumbang Nusa akan menjadi contoh keberhasilan dalam menjaga dan memulihkan ekosistem gambut,” ucap Aziz Ahsoni selaku Kepala BPDAS Kahayan.
Lahan gambut di tengah perhatian global merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif sekaligus rentan, lahan gambut memainkan peran penting dalam menyerap karbon dan memitigasi perubahan iklim. Namun, ancaman kerusakan gambut dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berdampak buruk, baik secara lokal maupun global.
Di Kalimantan Tengah, rehabilitasi dan perawatan gambut di KHDTK Tumbang Nusa menjadi langkah konkret untuk menanggulangi isu ini.
“Semoga momentum ini dapat memperkuat kolaborasi, mempertegas komitmen kita terhadap keberlanjutan, dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk mengambil tindakan nyata bagi bumi yang kita cintai, dan memberikan manfaat besar bagi lingkungan, masyarakat, dan generasi mendatang,” kata Direktur PT Tuah Turangga Agung, BJ Basuki.
Sinergi yang menginspirasi kesuksesan program ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. PT TTA Group bersama BPDAS Kahayan dan BPSILHK Banjarbaru menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan lingkungan. Dukungan aktif dari KLHK, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat menjadi pondasi kuat bagi keberlanjutan program ini.
“Kita berharap kegiatan penanaman rehabilitasi DAS tidak sekadar menggugurkan kewajiban pemegang PPKH, namun harus dimaknai dalam konteks yang lebih luas yaitu membangun hutan demi perbaikan lingkungan, sehingga standarnya adalah terbentuknya struktur tegakan hutan,” kata Dirjen PDASRH KLHK, Dyah Murtiningsih.
KHDTK Tumbang Nusa kini tidak hanya berfungsi sebagai kawasan rehabilitasi, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan model pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Program ini memberikan harapan baru bagi pelestarian ekosistem gambut sekaligus memperkuat upaya penanggulangan karhutla di wilayah ini.
Peluncuran Program Perawatan Lanjutan Pasca Serah Terima Rehabilitasi DAS ini menegaskan komitmen semua pihak terhadap masa depan lingkungan Indonesia. Bersama, kita tidak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.(**)
Editor : Nopri