oleh

Tugu Gunung Perak Jadi Ikon Kabupaten Bartim

TAMIANG LAYANG, inikalteng.com – Bundaran Gunung Perak di Longkang Desa Jaar, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalimantan Tengah, saat ini progresnya pembangunannya sudah mencapai sekitar 85 persen.

Tugu Gunung Perak yang berdiri kokoh di tengah-tengah bundaran itu, merupakan Ikon Kabupaten Bartim, dan menjadi perbincangan warganet. Kini tugu itu sudah terlihat sangat mempesona dan warga yamg melintasi bundaran tersebut kebanyakan menyempatkan mampir untuk sekedar foto-foto maupun selfie video dan sebagainya.

Untuk diketahui, Gunung Perak mempunyai arti dan makna tersendiri bagi masyarakat suku Dayak Maanyan di Kabupaten Bartim, dan merupakan simbol kemakmuran.

Baca Juga :  Tingkatkan SDM, Pemprov Kalteng Kerjasama dengan Universitas Indonesia

Gunung Perak ini adalah Tonar yang berasal dari kampung Regan Tatau Matelodeok Loyang Danum, Runa Ulun Buen Bolum Rerun Tuak Penyolung Tarung, yang berarti dari kampung yang sangat kaya, terhampar tanah air yang subur, tempat hidup sejahtera dan baik bagi orang hingga akhir hayat.

Batang perak ini ada dua, pertama terbuat dari bambu Tolang/Telang berwarna hijau. Itu jika dalam acara tersebut hanya membunuh babi sebagai persembahan. Kemudian, ada juga batang yang terbuat dari Bakuan Bulau atau bambu Tolang/Telang berwarna kuning jika acara tersebut sampai mengorbankan sapi atau kerbau.

Baca Juga :  Teras Tegaskan MADN Harus Hadir Pertahankan Pancasila dan UUD 1945

Di bawahnya terdapat Sangku yang merupakan simbol perahu kehidupan dan dunia. Sangku itu berisi beras, lalu Lalir atau Laditnya ada duit yang umumnya berupa Ringgit.

Selanjutnya di bagian dahannya juga ada uang minun beserta ukiran yang terbuat dari daun kelapa disebut Teringit. Aama-nama Teringit tersebut adalah Ringit Kenelagit, Punei, dan Sensory. Di puncak tertingginya, ada uang nominal besar, atau bahkan emas sebagai logam mulia.

 

Gunung Perak Simbol Kemakmuran

Bupati Bartim Ampera AY Mebas mengatakan, pembangunan Bundaran Gunung Perak ini memang sudah lama direncanakan oleh bupati terdahulu (Zain Alkim). Namun realisasinya baru bisa dilaksanakan pada tahun 2021.

Baca Juga :  UMKM Bartim Diharap Berkontribusi Pada Pengembangan Perekonomian
Ampera AY Mebas

“Sedangkan Ikon Gunung Perak itu, memang ide saya sendiri. Gunung Perak ini adalah simbol  kemakmuran,” kata Ampera di Tamiang Layang, Rabu (22/12/2021).

Dijelaskan, di Kabupaten Bartim mayoritas penduduknya adalah asli orang Dayak Maanyan. Karena Bartim ini adalah tanah Dayak Maanyan, maka bundaran dan tugu Gunung Perak dibangun ikon daerah.

Menurut Ampera, di tahun 2022 mendatang, pihaknya akan menuntaskan pembangunan Bundaran Gunung Perak, dan dilanjutkan dengan pembangunan jalan lingkar timur, serta lingkar selatan.(yr/red1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA