PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Saat ini masih ada lulusan perguruan tinggi yang belum memenuhi keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja dan industri. Padahal, sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan inovatif sangat dibutuhkan dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Untuk itu, lulusan perguruan tinggi dinilai perlu diberikan tambahan keterampilan agar siap bersaing di dunia kerja.
Hal itu diungkapkan Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia SE MSi dalam sambutannya pada acara Penandatanganan Kerja Sama (MoU) UPR dengan LPK Multi Karya di Aula Rahan Rektorat UPR, Selasa (15/2/2022).
Dikatakan, penandatanganan MoU ini bertujuan memberikan tambahan keterampilan bagi lulusan UPR agar setelah mahasiswa tersebut lulus, tidak hanya bisa sebagai pekerjaan yang ahli di bidang ilmu pengetahuannya selama di bangku kuliah. Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) yang merupakan program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, diharapkan dapat mengisi kesenjangan keterampilan yang diberikan di perguruan tinggi dengan yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan industri.
“Melalui kerja sama ini, diharapkan lulusan UPR siap menyongsong dan bersaing dalam dunia kerja,” kata Andrie Elia dalam acara yang dihadiri semua Wakil Rektor UPR, para Dekan dan Wakil Dekan, Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) Kalteng Leo Adano, Pimpinan LKP Multi Karya Isnah Cholisoh, Ketua HIPKI Kalteng Ratna Samila, serta Sulistiyo dan Goniarto dari perwakilan Akumandiri.
Diungkapkan, kritik terhadap lulusan perguruan tinggi adalah belum siap memasuki dunia kerja. Karena itu, kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapat pengalaman belajar yang lebih luas, dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya.
Ditegaskan Andrie, program KMMI berupaya mempersiapkan mahasiswa melalui pembelajaran yang merepresentasikan dunia industri. Program ini menawarkan alternatif pembelajaran yang lebih dinamis, kompetitif, didorong oleh permintaan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan dalam berbagai bidang keilmuan yang dibutuhkan industri dan atau kewirausahaan berupa penemuan ide, penciptaan produk atau jasa, model bisnis, pengelolaan bisnis, pemasaran, penjualan, investasi, hingga pengembangan bisnis mahasiswa.
“Program KMMI memberikan sertifikat yang dapat diajukan ke perguruan tinggi untuk konversi SKS mata kuliah dan portofolio pada Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) serta pengakuan lain yang sesuai dengan aturan yang berlaku di perguruan tinggi,” jelas Rektor UPR. (*/red1)