PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) sebagai kampus terbesar dan tertua di Kalteng, berkomitmen untuk terus membenahi pelayanan, baik kepada mahasiswa maupun masyarakat.
Salah satu pembenahan pelayanan yang dilakukan, yakni dengan mendirikan Pusat Pelayanan Terpadu Informasi Publik (P2TIP), tepat di pintu masuk gedung Rektorat UPR.
Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi kepada inikalteng.com, Selasa (15/9/2020), menuturkan, didirikannya P2TIP bertujuan mewujudkan UPR sebagai kampus yang transparan dan akuntabel, menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di lingkungan Rektorat UPR.
“Dalam Pusat Pelayanan Terpadu Informasi Publik ini nantinya, semua pelayanan administrasi, akademik, kemahasiswaan, kepegawaian, keuangan, dan lainnya akan dilayani melalui sistem daring. Sehingga setiap orang yang ingin mendapat pelayanan di Rektorat, dapat dilayani satu pintu atau tidak harus ada pertemuan,” ungkapnya.
Memang budaya di Indonesia, lanjutnya, ada istilah ‘kurang lengkap kalau tidak ketemu’. Namun budaya itu perlahan harus dirubah, untuk menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini dan memasuki adaptasi kehidupan baru, P2TIP juga sangat efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena orang yang datang dari luar, tidak menutup kemungkinan bisa membawa virus ke dalam gedung rektorat.
“Selain itu, P2TIP juga akan memudahkan bagi siapapun yang ingin mendapatkan pelayanan Rektorat UPR. Mau ada urusan apa dan dengan siapa, cukup dilakukan di depan sini saja (pintu masuk rektorat). Sangat mudahkan !,” tutup pria yang dikenal cukup dekat dengan insan pers ini. (red)