PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya melalui Fakultas Pertanian (Faperta), kini mulai mengembangkan potensi perikanan lokal berbagai jenis. Benih ikan tersebut disebar dalam beberapa kolam khusus yang lokasinya berada di lingkungan kampus tertua di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) itu. Selain ikan, di kawasan yang diberi nama “Peat Techno Park” itu, Faperta UPR juga mengembangkan beberapa jenis sayuran serta ternak ayam dan itik.
Ketika meninjau langsung ke lokasi budidaya tersebut, Jumat (20/3/2020) siang, Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi menyatakan sangat mengapresiasi para dosen yang mengelola kawasan tersebut.
“Ini luar biasa, dan kami dari Rektorat (UPR) sangat mendukung serta berharap budidaya ini sukses,” kata Andrie Elia didampingi Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Prof Dr Sulmin Gumiri PhD, Kepala Biro Umum Iring MSi dan beberapa pejabat UPR lainnya.
Di kawasan ini dibuat beberapa kolam, yang masing-masing diisi dengan ribuan bibit ikan jenis Biawan, Gurame, Patin, Lele, Gabus, dan Nila.
Meskipun sementara ini masih ujicoba, namun para pengelola yakin akan berhasil. Bahkan diperkirakan nanti ketika panen, untuk satu kolam bisa mencapai lebih dari 1 ton.
Begitu pula dengan sayuran, setiap hari terus dipantau perkembangannya. Tentu dengan kualitasnya bagus dan mampu memiliki daya saing jika nantinya dipasarkan.
“Di UPR ini banyak sarjana dan tenaga ahli berbagai bidang. Masa kita kalah dengan petani seperti di Kalampangan dan lainnya. Kita harus bisa jadi contoh bagi masyarakat dalam pengembangan budidaya sayuran dan perikanan lokal,” jelas Andrie Elia.
Lebih jauh, Rektor berharap keberadaan perikanan dan sayuran yang dikembangkan UPR dalam skala cukup besar ini, nantinya akan bisa mempengaruhi inflasi sembilan bahan pokok masyarakat di daerah ini. Selain itu, hasil dari budidaya di Peat Techno Park ini juga dapat membantu mengendalikan harga sembako di pasaran, dan berkontribusi positif untuk perekonomian masyarakat Kalteng.
Bahkan, pedagang asongan nantinya juga bisa membeli sayuran dan atau ikan di UPR, dengan harga yang sama di pasaran. Namun harus memanfaatkan manajemen bisnis secara online.
“Dengan adanya pengembangan ini, kita tidak akan merusak harga pasar. Karena harapan kami, Kalteng tidak terlalu tergantung pasokan sayur dan ikan dari daerah luar,” terang Andrie Elia.(red)
Komentar