PALANGKA RAYA, inikalteng.com – Universitas Palangka Raya (UPR) kembali mengadakan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan perguruan tinggi setempat. Rekrutmen ini sebelumnya telah melewati tahapan pendaftaran dan seleksi administrasi. Kali ini dilaksanakan tahapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Mandiri yang diikuti peserta sebanyak 788 orang.
Selain itu, SKD ini juga diikuti oleh 307 orang peserta seleksi CPNS dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Balai Bahasa dan Pendidikan Guru (PG) khususnya Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Kegiatan seleksi yang dipusatkan di ruang Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) UPR ini, dijadwalkan selama enam hari mulai 4-9 Oktober 2021. Tes ini dimulai pukul 07.00 WIB dan dibagi menjadi tiga sesi dalam sehari.
Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi mengatakan, seleksi saat ini merupakan proses yang panjang mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi melalui verifikasi berkas, masa sanggah hingga pengumuman peserta SKD.
“Total peserta yang ikut dalam pelaksanaan SKD Mandiri saat ini ada lebih dari seribu orang. Terima kasih kami ucapkan kepada Tim Computer Asisted test (CAT) BKN atas kepercayaan yang diberikan kepada UPR untuk melaksanakan SKD Mandiri ini. Mudah-mudahan pelaksanaan untuk tahun-tahun berikutnya akan lebih baik lagi,” kata Andrie Elia dalam sambutannya ketika membuka pelaksanaan SKD Mandiri tersebut, Senin (4/10/2021).
Dia meyakini bahwa UPR melalui bisa melaksanakan SKD ini karena didukung secara sarana dan prasarana yang memadai, serta didukung Tim ICT dan Pimpinan Civitas Akademika UPR.
Sebelumnya, Kepala Biro Umum dan Keuangan Rektorat UPR Lusiana Vega SE MSi melaporkan, formasi yang dibutuhkan untuk CPNS UPR sebanyak 105 jabatan, dengan jumlah pengisian formasi jabatan untuk 221 orang. Jumlah pelamar yang mengupload berkas lamaran sebanyak 1.095 orang. Peserta yang mengikuti SKD di UPR sebanyak 788 orang, dan 307 orang mengikuti di luar UPR.
“Untuk skor nilai peserta SKD ini nanti akan ditayangkan secara online oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN),” jelas Lusiana Vega. (*/red)
